Pembalap LCR Honda, Takaaki Nakagami, memberikan nilai 2 dari 10 untuk performanya sepanjang MotoGP 2021, setelah kesulitan mengendarai RC213V.
Nakagami telah melakoni musim keempatnya di MotoGP, tapi baru mendapatkan satu pole position sebagai pencapaian terbaiknya di kelas premier.
Kendati begitu, pembalap asal Jepang tersebut kerap bertarung di urutan enam besar, terutama pada musim 2020. Ini membuatnya mengakhiri musim di posisi ke-10 dengan mengoleksi 116 poin.
Tahun ini, Nakagami mendapatkan motor tim pabrikan dari Honda untuk pertama kalinya. Namun, ia hanya enam kali finis 10 besar dalam 18 balapan. Ia pun mengakhiri musim di peringkat ke-15 klasemen akhir.
Dalam sebuah wawancara dengan Motorsport.com edisi Jepang, Nakagami memberikan penilaian jujur ketika diminta menilai musimnya, dengan mengatakan: “Mungkin 2 dari 10.
“Itu karena dengan momentum yang kami miliki tahun lalu, saya dan tim berpikir, ‘Tahun ini akan lebih baik’, tetapi kami malah alami kemunduran.
“Meski kami memiliki banyak balapan yang sulit, masih ada banyak momen di mana saya seharusnya mendapatkan hasil yang lebih baik, itulah sebabnya saya memberi diri saya nilai yang rendah.”
Takaaki Nakagami memulai musim dengan cukup buruk, gagal mencetak poin pada dua balapan di Qatar. Sempat mampu membalikkan keadaan dalam tiga balapan berikutnya, sebelum kemudian malah gagal finis di Mugello.
Pembalap berusia 29 tahun itu juga hanya sekali finis dalam lima besar sepanjang musim ini yang terjadi di Grand Prix Styria, ketika balapan diganggu cuaca hujan.
“Seperti pembalap Honda lainnya, kami tidak memiliki grip belakang yang cukup baik, dan ini mempengaruhi pengereman dan membuat sulit untuk menemukan keseimbangan yang tepat,” ujarnya.
“Pada dasarnya, kami tidak dapat menyelesaikan masalah ini sepanjang musim, dan itulah mengapa saya sangat kesulitan.
“Ada beberapa sirkuit yang lebih baik, dan kami bisa menjalani balapan yang bagus di Jerez dan Austria. Tapi selain itu, tidak ada yang berjalan sesuai keinginan saya dan kami tidak bisa mendapatkan hasil yang bagus. Itu adalah musim yang penuh perjuangan.”
Tahun depan akan menjadi fase krusial bagi Nakagami, mengingat kontraknya akan berakhir di penghujung musim. Rookie Moto2, Ai Ogura, siap mengambil posisinya kapan pun.
Nakagami mengidentifikasi kekuatan mental sebagai kelemahan utama yang perlu diperbaiki, dan ia berencana untuk mengatasi ini dengan pola pelatihan baru antara sekarang dan awal pengujian pramusim.
“Jika saya terus seperti ini tahun depan, hasilnya akan sama. Saya tidak lagi pada tahap di mana saya membutuhkan lebih banyak pengalaman. Jadi, jika saya dapat meningkatkan apa yang perlu saya tingkatkan, hasilnya akan mengikuti secara alami,” tuturnya.
“Mengenai kecepatan, saya masih bisa menunjukkan diri saya dalam latihan, itu tidak seperti saya terus-menerus lambat, tetapi saya belum mendapatkan hasil yang baik dalam balapan.
“Saya pikir perasaan tekanan dan adrenalin cukup berbeda di kualifikasi dibandingkan dengan balapan.
“Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan sisi mental, dan dengan melakukan ini saya ingin menunjukkan kecepatan dan kekuatan saya tahun depan. Saya harus pulih dan mengambil langkah besar ke depan.”
Wawancara oleh Akira Nishimura