Anggota DPR: CSR BUMN perlu diterapkan bangun SDM dan usaha produktif

Jakarta (BabatPost.com) – Anggota Komisi VI DPR RI Abdul Hakim Bafagih mengatakan corporate social responsibility (CSR) BUMN, yaitu tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam aktivitas bisnis ataupun perusahaan, perlu diterapkan untuk pembangunan sumber daya manusia dan pengembangan usaha-usaha produktif.
Read More

“Membangun sumber daya manusia (SDM) melalui CSR BUMN harus menjadi prioritas. Apalagi, kita sudah berada pada era teknologi 4.0, kemajuan teknologi harus dimanfaatkan dengan baik. Pembangunan ekonomi produktif juga harus menyentuh ekonomi kreatif,” kata Abdul Hakim berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam seminar bertema “Peran Penting CSR BUMN di Masyarakat”, Jombang, Jawa Timur, Kamis.

Lebih lanjut, Abdul Hakim pun menjelaskan CSR telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT).

Di dalam aturan itu, ujar dia, setiap aktivitas bisnis dan perusahaan berkewajiban membina lingkungan agar berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.

Menurutnya, penerapan CSR BUMN pada usaha-usaha produktif akan membantu memulihkan perekonomian masyarakat, terutama mereka yang usahanya mengalami kebangkrutan.

Menurutnya, dalam berbagai krisis yang pernah terjadi, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang juga merupakan usaha produktif itu telah terbukti mampu menyelamatkan sektor ekonomi Indonesia.

“Saya sebagai anggota Komisi VI DPR RI akan memperjuangkan agar CSR ke depan lebih banyak digunakan untuk usaha produktif dan mengembalikan kejayaan UMKM,” ujar Abdul Hakim.

Selanjutnya, narasumber lain, yaitu Tenaga Ahli DPR RI Nu’man Iskandar menyampaikan kompleksitas permasalahan ekonomi masyarakat memang menjadi tantangan tersendiri.

Tantangan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat saat pandemi ini, kata dia, berbeda pada saat terjadi krisis ekonomi. Dengan demikian, Nu’man Iskandar memandang penerapan CSR pun perlu bersifat adaptif.

“Pada saat pandemi, aktivitas masyarakat sangat dibatasi untuk mencegah penularan penyebaran virus. Karena itu, CSR sudah seharusnya adaptif terhadap permasalahan ini,” jelas dia.

Di samping itu, ia juga mengatakan bahwa penerapan CSR sepatutnya peka terhadap isu-isu lingkungan karena upaya menyelamatkan lingkungan dapat menjadi langkah menyelamatkan ekonomi di masa depan.

Related posts

Exit mobile version