MPR: Tingkatkan antisipasi dampak arus mudik Natal-Tahun Baru

Jakarta (BabatPost.com) – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat meminta pemerintah meningkatkan antisipasi dampak arus mudik dan balik libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 yang berpotensi meningkatkan penyebaran COVID-19.
Read More

Karena itu dia menilai kesiapan tes, penelusuran, dan karantina terpusat di sejumlah daerah harus ditingkatkan.

“Kewaspadaan semua pihak pada masa libur Natal dan Tahun Baru harus terus ditingkatkan untuk menekan dampak penularan COVID-19 yang berpotensi terjadi saat mobilitas masyarakat tinggi, terlebih lagi saat ini sudah terdeteksi varian Omicron yang berdaya tular cepat,” kata Lestari dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Hal itu dikatakan Lestari terkait pernyataan PT Jasa Marga yang memperkirakan puncak arus mudik Jabodetabek selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 akan terjadi pada Jumat 24 Desember 2021.

Dan arus balik menuju Jakarta diperkirakan akan terjadi pada Minggu 2 Januari 2022.

Diperkirakan arus lalu lintas saat puncak arus mudik pada 24 Desember 2021 akan meningkat 34,5 persen jika dibandingkan dengan arus lalu lintas normal pada November 2021.

Sedangkan prediksi arus lalu lintas saat puncak arus balik pada 2 Januari 2022 akan meningkat 26,5 persen jika dibandingkan dengan arus lalu lintas normal pada November 2021.

Lestari menilai perkiraan Jasa Marga itu harus menjadi kewaspadaan semua pihak dengan mempersiapkan sejumlah fasilitas untuk mengantisipasi potensi penyebaran COVID-19 yang lebih luas.

Menurut dia, sejumlah upaya pencegahan seperti tes dan penelusuran yang terukur serta masif terhadap masyarakat yang akan melakukan perjalanan dari satu wilayah ke wilayah lain harus konsisten dilakukan.

Selain itu dia menilai kegiatan-kegiatan di ruang publik yang memungkinkan peningkatan interaksi antar-warga harus tetap mengedepankan protokol kesehatan (prokes) sebagai salah satu persyaratan.

“Semua kebijakan tersebut harus benar-benar dikawal oleh para pemangku kepentingan di pusat dan daerah dengan konsisten,” ujarnya.

Lestari mengatakan, sejumlah fasilitas untuk isolasi secara terpusat juga harus disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif COVID-19 sebagai dampak dari meningkatnya mobilitas masyarakat.

Dia menegaskan bahwa kewaspadaan semua pihak dalam melakukan upaya pencegahan penularan COVID-19 di masa liburan Natal dan Tahun Baru 2022 sangat dibutuhkan.

“Kewaspadaan itu sangat penting agar kita tidak lagi menuai ledakan kasus positif COVID-19 seperti pertengahan Juli 2021,” ujarnya.

Menurut dia, keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan penyebaran COVID-19 saat ini adalah andil dari kepatuhan semua pihak dalam menjalankan protokol kesehatan, tes, dan penelusuran yang masif dan terukur pada setiap kegiatan.

Related posts

Exit mobile version