Roller Coaster, satu kata yang menggambarkan perjalanan MotoGP 2021. Beragam peristiwa mengaduk-aduk emosi terjadi dalam balap motor level premier.
Pandemi Covid-19 masih membayangi hingga musim ini. Setelah sempat maju-mundur dan diwarnai beberapa tuan rumah menarik diri karena adanya instruksi kuncitara akibat ledakan kasus, akhirnya MotoGP digulirkan.
Karena Sepang batal jadi tuan rumah tes pramusim, program digeser ke Doha, Qatar. Untuk pertama kalinya Dorna melangkah ke luar daratan Eropa.
Protokol kesehatan ketat dan sistem bubble diberlakukan. Kejutan dipertontonkan Jorge Martin, di mana debutan Pramac Racing mencetak pole position dan podium dalam MotoGP Doha.
Kejutan kedua dihadirkan Fabio Quartararo. Pembalap, yang pindah dari Petronas SRT tersebut, menghadiahkan kepuasan untuk Yamaha Factory Racing.
El Diablo menjadi tulang punggung Yamaha karena menjadi satu-satunya yang bisa memaksimalkan YZR-M1. Ia pun keluar sebagai juara baru merenggut takhta dari pilot Suzuki, Joan Mir.
Sedangkan rekan setimnya, Maverick Vinales, malah sibuk membuat drama. Perseteruan antara pembalap Spanyol dan Yamaha meruncing. Percikan kecil yang timbul akibat kekecewaan terhadap performa motor, akhirnya membesar.
Vinales meminta kontrak yang mestinya habis pada musim 2023, diakhiri satu tahun lebih cepat. Yamaha pun setuju.
Runner-up MotoGP Belanda dianggap sebagai simbol perdamaian. Tapi, selepas jeda musim panas, situasi memburuk.
TopGun melakukan manuver yang membuat Yamaha marah dan menuduhnya sengaja merusakkan mesin M1. Pecah kongsi pun terjadi setelah ia diskors tak boleh tampil dalam MotoGP Austria dan Inggris.
Yamaha membiarkannya pergi dan Vinales ditampung Aprilia. Ia berdebut di GP Aragon. Kondisi ini menimbulkan kekacauan yang berimbas pada tim satelit Petronas SRT.
Cal Crutchlow mengisi slot kosong sembari menunggu Franco Morbidelli pulih dari cedera lutut. Kepergian rider Italia ke tim utama, membuat Petronas SRT harus mendebutkan pembalap World Superbike (WSBK) Garrett Gerloff, pembalap Moto2 Jake Dixon dan akhirnya memermanenkan Andrea Dovizioso.
Di tengah kisruh Yamaha dan minimnya pengembangan Suzuki, Ducati pun mengambil alih segalanya. Pabrikan Borgo Panigale menurunkan enam Desmosedici GP yang bertenaga.
Hebatnya, lima dari enam pembalap mampu menginjak podium. Bahkan, dua debutan, Jorge Martin dan Enea Bastianini, berebut titel Rookie of the Year.
Pada paruh kedua, Francesco Bagnaia menyulitkan Quartararo menuju tampuk juara. Pecco mendulang poin lebih banyak dalam periode tersebut.
Kalau saja ia tak terjatuh dalam MotoGP Emilia-Romagna, mungkin saja duel berlangsung hingga putaran akhir di Valencia.
Di sisi lain, ada baiknya gelar juara ditentukan sebelum balapan penutup. Pasalnya, panggung Valencia menjadi milik Valentino Rossi.
The Doctor melakoni balapan terakhir dalam kariernya di MotoGP, dengan hasil P10. Seluruh penonton di tribune menyambut sekaligus mengucapkan selamat tinggal kepadanya. Beberapa tim pun ikut dalam selebrasi, yang mestinya sangat mengharukan.
Jangan lupakan perjuangan bintang Repsol Honda, Marc Marquez, untuk bangkit di tengah keterbatasan kinerja lengan kanan. Mental juaranya belum hilang, bahkan ia makin haus kemenangan.
Setelah dinobatkan jadi King of Ring, Marquez menambah koleksi kemenangan dari Amerika Serikat dan Emilia Romagna. Total ia mengumpulkan poin penuh dalam tiga kesempatan.
Seperti apa ulasan soal Motorsport.com Indonesia seputar Kaleidoskop MotoGP 2021? Selengkapnya bisa disimak dalam episode terbaru podcast ‘Motorsport.com Indonesia’ yang bisa diakses melalui player di bawah naskah ini atau lewat Spotify dan Apple Podcast.