Honda Team Asia Bisa Perebutkan Gelar Juara Moto2 2022

Team Manager Honda Team Asia, Hiroshi Aoyama, percaya duet Ai Ogura dan Somkiat Chantra dapat ikut memanaskan pertarungan demi titel dunia Moto2 pada musim depan.

Honda Team Asia mempertahankan pasangan Ogura-Chantra untuk 2022, usai kinerja yang cukup menjanjikan sepanjang tahun ini. Meski berstatus rookie, duo pembalap tak begitu kesulitan dalam beradaptasi dengan mesin Triumph.

Ogura menuntaskan kejuaraan di peringkat kedelapan klasemen akhir, mencatatkan hasil terbaik podium kedua di Moto2 Austria. Sementara rekan setim Chantra menempati posisi ke-18 dan mengantongi 37 poin.

Kemudian, untuk kategori Moto3 musim 2022, Honda Team Asia mempercayakan dua debutan anyar. Pembalap muda Indonesia, Mario Suryo Aji, dipromosikan ke Grand Prix dan bertandem juara Asia Talent Cup 2021, Taiyo Furusato.

Berita Terkait :  Rekomendasi NCAA menyerukan acara kejuaraan yang lebih besar

Mengingat pandemi Covid-19 yang belum berakhir, Aoyama menuturkan, tidak mudah untuk mengevaluasi kinerja tim secara keseluruhan. Ditambah harus menangani pula beberapa rider yang memanfaatkan fasilitas wildcard.

“Dalam hal hasil, kami telah melihat tingkat performa dan hasil yang berbeda dari para pembalap selama musim ini. Tentu saja, selalu bisa lebih baik. Itu sudah pasti,” kata Aoyama pada pernyataan tertulis.

“Tapi menurut saya, kami melakukan semua yang bisa kami lakukan musim lalu, dan kami perlu membuat langkah maju.

Berita Terkait :  Catatan Pelanggan MotoGP Mugello Sunday: Senjata Rahasia Pemenang, Penonton Kembali, dan Pesan Ragu Morbidelli | MotoMatters.com

“Di Moto2, Ogura dan Chantra bisa bertarung memperebutkan gelar juara. Mereka memiliki potensi. Saya pikir tahun depan kami memiliki peluang bagus untuk itu.

“Tentang Moto3, kami akan memiliki dua pembalap rookie. Kami percaya pada mereka, karena mereka memiliki potensi besar. Tetapi ahun depan mereka harus fokus mempelajari segala hal tentang kejuaraan.”

Hiroshi Aoyama mulai menjabat Team Manager Honda Team Asia sejak 2017. Semasa kepemimpinannya, skuad berhasil mengantarkan Ai Ogura menjadi penantang kuat dalam perburuan gelar juara dunia Moto3 2020.

Berita Terkait :  Tabrakan besar tak terhindarkan dalam sprint MotoGP, prediksi Quartararo

Pada awalnya, Aoyama mengaku sulit melewati transisi dari seorang pembalap menjadi manajer tim. Bahkan pada tahun keenam dari masa jabatannya ini, dia masih merasa perlu meningkat serta mempelajari posisinya.

“Menjadi manajer tim terdengar menyenangkan, tetapi tidak sesederhana itu,” tutur pria asal Jepang itu.

“Di sekitar saya, saya memiliki staf yang baik di tim saya. Mereka banyak membantu saya. Mulai sekarang, saya berharap kami dapat membuat hasil yang baik bersama-sama.”

Related posts