BabatPost.com-Timnas Indonesia sudah sering bertemu Singapura di ajang Piala AFF (sebelum 2008 bernama Piala Tiger). Salah satunya di babak final 2004.
Ketika itu, final digelar dua leg. Di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, dan Stadion Nasional, Singapura. Hasilnya, Indonesia kalah agregat 2-5. Dan, Charis Yulianto menjadi bagian skuad timnas Indonesia saat itu.
Charis berharap ending laga semifinal Piala AFF 2020 melawan Singapura tidak seperti final 2004. Berikut wawancara Jawa Pos dengan Charis yang baru saja membawa NZR Sumbersari menjadi jawara Liga 3 Jawa Timur.
Indonesia pernah punya pengalaman buruk melawan Singapura, khususnya dalam dua leg final Piala AFF 2004. Menurut Anda, apa yang harus dilakukan Indonesia agar kekalahan di final 2004 lalu tidak terulang pada semifinal kali ini?
Kami kalah waktu itu karena memang beban yang dipikul pemain sangat berat. Beban untuk jadi juara. Di leg pertama, saya sebagai kapten bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (timnas kalah 1-3).
Di depan suporter sendiri. Kami tidak bermain lepas saat itu. Sebaliknya, lawan tampil tanpa beban. Mereka tidak ditargetkan apa-apa.
Main enjoy, menikmati pertandingan. Akhirnya, kemampuannya keluar semua. Nothing to lose. Saya melihat, melawan Singapura kali ini seperti deja vu.
Kenapa? Kami dulu, sebelum lawan Singapura di final, juga menang atas Malaysia lho. Menang dengan skor yang sama. Yaitu, 4-1. Semoga hasilnya juga tidak deja vu.
Apa yang harus dilakukan timnas?
Bermain tenang. Enjoy. Nikmati laga. Jangan terbebani. Satu hal, jangan terlalu termakan puja-puji setelah menang lawan Malaysia kemarin. Ingat, masih panjang jalannya. Itu baru pertandingan babak penyisihan grup. Masih ada dua laga semifinal. Kalau lolos, masih ada dua laga final. Masih panjang.
Bagaimana melihat kekuatan timnas Indonesia yang diisi banyak pemain muda?
Saya lihat ada progres yang bagus dari timnas di bawah asuhan Shin Tae-yong. Setiap pertandingan selalu lebih baik dan baik. Shin Tae-yong mengerti bagaimana kualitas pemainnya.
Dia sesuaikan dengan keinginannya di lapangan. Mental pemain juga luar biasa bagus. Tapi tetap, peran pemain senior seperti Fachruddin dan Evan Dimas juga penting.
Tapi, kembali lagi, Shin Tae-yong harus bisa menjaga mental pemain. Menjaga agar tidak terlalu percaya diri setelah menang lawan Malaysia.
Bagaimana melihat kekuatan Singapura?
Saya lihat Singapura cukup kuat. Di semua posisi merata.
Dua leg akan dilangsungkan di Stadion Nasional, Singapura. Apakah itu akan jadi keuntungan bagi lawan?
Bisa jadi keuntungan, bisa juga tidak. Yang terpenting, pemain tidak perlu memikirkan akan bermain di kandang lawan atau sebagainya. Nikmati saja. Anggap bermain di kandang sendiri. Bermain seperti apa yang diinginkan pelatih.
Prediksi untuk laga Indonesia melawan Singapura?
Indonesia bisa menang, tapi tipis. Bisa 1-0, bisa 2-1.