BabatPost.com – Rizka, fotografer persalinan dari Nafas Pertama di kalangan selebriti menjadi saksi di balik perjuangan kaum ibu dalam melahirkan buah hatinya. Ada yang merasakan kesakitan sampai emosinya tidak terkontrol saat mau melahirkan, ada pula yang cukup tenang karena memang sudah sangat siap secara fisik dan mental.
Rizka mengatakan, emosi seorang ibu melahirkan cenderung kurang terkontrol biasanya terjadi ketika persalinan dilakukan secara normal dan proses persalinan membutuhkan waktu yang cukup lama. Dia pun pernah dimarahi oleh salah satu artis karena melamukan foto-foto sementara artis tersebut merasakan kesakitan proses bukaan berjalan sangat lambat.
Bukan cuma Rizka, orang yang berada di dekatnya katanya juga kena omelan. Khususnya si suami, minta tak mau punya anak lagi karena merasa sangat sakit di momen persalinan.
“Tapi setelah lahiran, merasakan momen haru, dia minta maaf emosinya tidak terkontrol. Aku bilang itu biasa mbak,” kata Rizka kepada BabatPost.com Rabu (22/12).
Sampai saat ini sudah ada banyak kalangan selebriti yang menggunakan jasanya. Beberapa diantaranya adalah Nathalie Holscher, Momo eks Geisha, Paula Verhoeven, Nella Kharisma, Tiwi eks T2, dan yang terbaru Fairuz A. Rafiq.
Rizka bercerita awal mula dirinya memantapkan hati menjadi fotografer khusus persalinan di kalangan selebriti. Bermula dari dia melahirkan anak pertama pada 2016 silam. Kala itu suaminya yang juga hobi fotografi berniat mau mendokumentasikan persalinan dirinya. Tapi di hari H hal itu tak bisa dilakukan karena sang suami sibuk mendampingi dirinya.
Setelah anaknya berusia 3 tahun atau pada 2019 silam, Rizka pun memantapkan hati untuk menjadi fotografer khusus persalinan dimana ia memang memiliki kemampuan tentang seluk beluk dunia fotografi.
“Karena 2019 mulai tren, aku kepikiran bikin. Berangkat dari apa yang aku alami, nggak bisa lho mengabadikan momen persalinan meskipun suami bisa foto. Suami akan sibuk dampingi istri, nggak mungkin bisa memainkan peran ganda disaat genting,” tuturnya.
Rizka juga mengungkapkan, menjadi fotografer khusus persalinan berbeda dibandingkan dengan sebagai fotografer pada umumnya. Oleh sebab itu, dituntut memiliki keberanian lebih bagi mereka yang menjadi fotografer pesalinan. Dia sudah terlatih secara mental tidak takut ketika melihat darah dan peralatan medis.
“Secara skill mungkin oke, tapi secara mental kan belum tentu siap. Misalnya dia takut akan darah. Bahkan ada yang lihat ari ari saja kadang serem gitu bagi sebagian orang,” paparnya.