“Saat ini kader partai dalam tingkatan ranting harus mengenalkan dirinya di masyarakat sekaligus ‘melek’ digitalisasi. Kerja partai harus diketahui warga masyarakat,” kata Cucun dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Hal itu dikatakan Cucun dalam Musyawarah Ranting (Musran) Serentak DPC PKB Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Dia menilai kerja kader ideologis harus memasyarakatkan partai dan harus lebih fleksibel sehingga jangan sampai terjebak simbolisasi.
“Ada rumus sederhana, yaitu sepuluh rumah ke kanan dan ke kiri harus mengetahui bahwa kita ini kader PKB sehingga kerja-kerja ideologis tersebut dapat diketahui. Jangan lupa, media sosial harus dijalankan seperti Facebook, Instagram maupun Twitter kalau perlu aplikasi lain,” ujarnya.
Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung Dadang Supriatna menilai Musran DPC PKB jarang dilakukan partai lain dan saat ini kader PKB se-Kabupaten Bandung mencapai 42.650 orang yang terdiri atas 1 kader RW yang membawahi 10 pengurus anak ranting.
Hal itu, menurut dia, merupakan capaian yang luar biasa untuk mengejar target memperoleh sebanyak 12 kursi DPRD kabupaten/kota, dua kursi DPRD Provinsi Jawa Barat dan dua kursi untuk DPR RI.
Bupati Bandung itu mengatakan kader dan pengurus PKB tingkat ranting harus mengawal program pemerintah daerah seperti mengawal data ustaz maupun ustazah untuk program guru mengaji di tingkat RT, RW, dan desa se-Kabupaten Bandung.
“Alhamdulillah, kemarin program guru mengaji ini tahap awal sudah ditransfer ke rekening masing-masing oleh pemerintah daerah,” ujarnya.
Dadang menilai dirinya sebagai Bupati Bandung menginginkan agar program yang berpihak kepada para ulama harus terkawal dengan baik.
Karena itu, menurut dia, aspirasi dari partai bisa dilaksanakan dengan baik dan kerja para anggota legislatif PKB harus tersampaikan kepada masyarakat luas, baik secara langsung maupun melalui media sosial.