Gus Yahya klaim didukung mayoritas peserta muktamar jadi ketum PBNU

Jakarta (BabatPost.com) – Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengklaim mendapatkan dukungan mayoritas pengurus cabang NU (PCNU) dan pengurus wilayah NU (PWNU) sebagai ketua umum PBNU.

Read More

“Kalau dari penglihatan saya saat bertemu mereka, mayoritas setuju. Saya kira saya tahu, mana wajah yang setuju dan mana yang tidak setuju,” kata Gus Yahya usai bedah buku Menghidupkan Gus Dur (Catatan Kenangan KH Yahya Cholil Staquf) di Jakarta, Minggu.

Berita Terkait :  Ari Dwipayana sampaikan 7 isu nasional di Rakernas LKBN Antara

Gus Yahya mengungkapkan dirinya telah bertemu bertemu 474 cabang dan pengurus wilayah seluruh Indonesia. Pertemuan itu dilakukan secara pribadi tanpa melalui tim sukses, untuk menyampaikan pemikiran dan visi-misi sebagai salah seorang kandidat ketua umum PBNU.

“Karena saya bertemu langsung dengan mereka, saya sampaikan tawaran-tawaran saya secara langsung dan saya dengarkan pikiran-pikiran dan keberatan mereka,” jelas Gus Yahya.

Gus Yahya juga mengklaim mendapatkan dukungan dari keluarga Gus Dur dan telah memohon restu kepada kepada mereka.

Berita Terkait :  Miftachul Akhyar kembali jadi Rais Aam PBNU

Sementara itu, ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan dari begitu banyak murid Gus Dur, Gus Yahya telah mewarisi dua hal yakni keberanian dan kepercayaan diri.

“Waktu mencalonkan sebagai ketua umum PBNU, Gus Yahya mengatakan sudah hampir pasti menang,” kata Muhaimin.

Muhaimin berkelakar jika Gus Yahya merupakan sosok yang paling berani mengambil resiko se-Republik NU.

Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 dijadwalkan pada 22-23 Desember 2021 di Lampung. Dua kandidat yang diperkirakan berkompetisi yakni Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan ketua umum PBNU saat ini KH Said Aqil Siroj.

Berita Terkait :  Presiden Jokowi bertolak ke Glasgow untuk KTT Pemimpin Dunia COP26

Muktamar NU diperkirakan diikuti sebanyak 2.295 peserta berasal dari 34 PWNU (102 orang), 521 PCNU (1.563 orang), 31 PCINU (93 orang), serta 14 badan otonom (42 orang) dan 18 lembaga (54 orang) di tingkat pusat. Selain itu, ditambah pula utusan PBNU dari unsur syuriyah (32 orang), mustasyar (15 orang), a’wan (20 orang), dan tanfidziyah (38 orang) ditambah jumlah panitia sebanyak 336 orang.

Related posts