Yamaha berhasil sapu bersih tiga gelar World Superbike 2021, sekaligus mematahkan dominasi Jonathan Rea dan Kawasaki dalam enam tahun terakhir.
WSBK 2009 menjadi musim terakhir Yamaha memenangi gelar yang dipersembahkan oleh Ben Spies. Setelah musim 2011, pabrikan Jepang itu memutuskan untuk hengkang dari kejuaraan atas alasan ekonomi.
Pada 2016, Yamaha memutuskan kembali ke WSBK, tapi butuh perjuangan panjang bagi tim berlogo garpu tala itu untuk meraih gelar berikutnya.
Sebenarnya, tanda-tanda Yamaha akan mendapatkan gelar WSBK sudah terlihat sejak musim lalu. Ketika Toprak Razgatlioglu pertama kali menggeber YZF-R1, setelah dua tahun membela Kawasaki.
Setelah memahami karakter R1, Razgatlioglu menjadi rival terkuat Jonathan Rea sepanjang musim, hingga merebut gelar WSBK. Bahkan, pembalap 24 tahun itu mencatatkan sejarah baru sebagai rider asal Turki pertama yang jadi juara dunia.
“Ini perjalanan yang sangat panjang sejak Yamaha kembali ke Kejuaraan World Superbike dan sejak mendapatkan gelar terakhir pada 2009,” kata Andrea Dosoli, Manajer Balap Yamaha Motor Eropa yang membawahi Tim Pata Yamaha with Brixx WorldSBK, skuad yang menaungi Razgatlioglu.
“Kami berutang besar terhadap itu, terutama kepada Toprak yang memiliki talenta luar biasa, dengan tidak melakukan kesalahan sepanjang tahun ini.
“Sejak 2016, banyak orang yang bekerja untuk membuat proyek ini lebih baik secara perlahan. Kami dapat meningkatkan motor dan organisasi balap setiap tahun, tapi itu membutuhkan enam tahun.”
Andrea Dosoli mengatakan World Superbike membutuhkan perubahan untuk membuat banyak pabrikan mencapai kesuksesan lebih cepat.
Selain itu, percaya kepada semua orang di dalam tim juga memungkinkan Yamaha kembali tampil cepat untuk meraih tujuan.
“Ada sesuatu yang harus dilakukan dengan karakter dari kejuaraan dan regulasi teknis,” ujar Dosoli.
“Anda harus menyempurnakan sepeda motor hingga ke detail terkecil untuk menonjolkan kelebihannya. Dan pada saat yang sama Anda harus memperbaiki kelemahannya.
“Proses ini membutuhkan waktu karena tidak banyak yang bisa diubah dari motor ini. Titik penting lainnya adalah setelah mengakhiri proyek pada 2011, dan kembali pada 2016, pertama-tama kami harus membangun tim lagi.
“Ini membutuhkan orang-orang yang secara konsisten meningkatkan mesin, inilah mengapa saya sangat bangga dengan orang-orang yang ada di dalam tim. Kunci kesuksesan kami adalah memiliki sistem yang stabil dengan orang-orang yang tepat.”
Sepanjang tahun ini, Yamaha menjadi pabrikan yang paling konsisten di World Superbike, bahkan jarang melakukan kesalahan dalam hal strategi dan pemilihan ban.