BabatPost.com – Marshel Widianto termasuk salah satu kalangan publik figur yang datang ke rumah duka Laura Anna tadi malam. Dia mengaku banyak belajar dari perempuan yang meninggal di usia 21 tahun tentang ketegaran, berdamai dengan keadaan dan bangkit dari keterpurukan.
Marshel Widianto mengenang momen saat dirinya memberikan uang sebesar Rp 250 juta kepada Laura Anna dari Deddy Corbuzier. Pria yang berprofesi sebagai komika itu mengaku salut karena Laura Anna masih memikirkan memberikan dana yang diterimanya ke orang lain. Sementara dia pastinya sangat membutuhkan dana itu.
“Persisnya, Laura nggak mau dikasihani. Dia merasa punya sendiri apa yang membuat dia hidup dari jualan lah di Instagram. Gue pribadi ketika menghadapi sakit seperti beliau, kayaknya (nggak mikirin orang lain). Dia bilang, kita kasih ke anak panti, beliin mainan biar mereka senang. Masih mikir segitunya,” ungkap Marshel.
Lebih lanjut dia mengatakan, video memberikan dana sebesar Rp 250 juta sebenarnya hanya dokumentasi pribadi. Deddy Corbuzier sama sekali tidak berniat menjadikannya sebagai konten. Namun karena pria berkepala plontos itu kerap mendapat komentar negatif dari netizen setelah podcast bareng Laura Anna jadi trending dan kini sudah ditonton lebih dari 22 juta kali di YouTube, video itu akhirnya diungkap.
“Om Deddy nggak mau konten giveaway. Tapi dengan keadaan seperti kemarin, ketika viewers banyak trending 1, adsense kemana nih? Kenapa tidak dikasih ke Laura dan lain sebagainya,” katanya.
Marshel Widianto dalam kesempatan itu juga mengungkapkan keinginan Laura Anna yang belum terwujud sampai akhir hayatnya. Laura ternyata ingin membeli tempat tidur yang bisa digerakkan untuk memudahkan dirinya.
“2 hari sebelumnya dia pengin dibeliin kursi roda yang canggih, tempat tidur dari posisi tidur sampai bisa berdiri,” katanya.
Sebagai sahabat, Marshel Widianto mendoakan agar Laura Anna mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan, semua amal baiknya diterima dan dosa dosanya diampuni. Selain itu, ia juga berdoa agar keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan.