Chaz Davies Bernegosiasi dengan BMW

Dengan segudang pengalamannya di World Superbike (WSBK), BMW mencoba menarik Chaz Davies untuk peran khusus.

Dengan 99 podium, 32 kemenangan race, dan tiga kali menjadi runner-up (2015, 2017, 2018), Chaz Davies menutup kariernya pada akhir WSBK 2021 lalu. Selama bertahun-tahun, pembalap asal Knighton, Wales, itu menjadi pesaing Jonathan Rea untuk urusan rekor.

Saat ini, Davies berada di P7 daftar pemenang race di WSBK. Ia berada di posisi kedua untuk pembalap dengan banyak kemenangan namun tidak mampu juara.

Untuk statistik ini, Davies hanya kalah dari Noriyuki Haga (43 kemenangan). Namun begitu, Davies pernah merebut gelar World Supersport (WSSP) pada 2011 bersama Yamaha.

Saat mengumumkan mundur pada 23 September lalu, Davies belum menentukan bakal ke mana berkarier selanjutnya. Kendati begitu, kini pria 34 tahun tersebut sudah mulai membuat rencana terbaik masa depannya. Dan, BMW menjadi salah satu tujuannya.

BMW dan Davies sudah lama saling mengenal. Davies membela Tim BMW Motorrad Goldbet pada WSBK 2013 dan finis di P5 klasemen akhir seusai merebut tiga kemenangan dan enam posisi podium.

“Davies menawarkan diri ke BMW, yang mencakup pekerjaan di WSBK dan balap ketahanan motor (Endurance World Championships/EWC) sebagai pelatih pembalap,” ujar Prinsipal Tim BMW Shaun Muir seperti dikutip Speedweek.com.

“Saya tidak tahu sudah seberapa jauh progres dan perkembangan negosiasi tersebut. Yang pasti semua keputusan ada di tangan Marc Bongers (Direktur Motorsport BMW Motorrad). Marc dan saya akan mendiskusikan hal ini di Jerez, Spanyol, pekan ini.”

Dalam beberapa tahun belakangan, profesi pelatih pembalap menjadi makin penting. Bahkan, di kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor, MotoGP, sekalipun.

Di WSBK, Jonathan Rea memiliki pelatih Fabien Foret selama bertahun-tahun. Toprak Razgatlioglu dibina Kenan Sofuoglu, sedangkan Chaz Davies ditangani Michael Laverty.

“Saya pribadi ingin menyewa pembalap berpengalaman, yang eksis saat ini. Ada banyak pembalap saat ini,” kata Muir.

“Banyak pembalap yang mampu mengetahui apa-apa saja yang terjadi di lintasan balap. Tetapi apakah mereka familiar dengan motor-motor saat ini, sasis, elemen-elemen suspensi, dan regulasi? Saya sangat mendukung tawaran Davies untuk BMW.

“Kami ingin ia kembali bekerja bersama para pembalap, menerjemahkan pernyataan mereka dan melihat apa yang mampu dilakukan di trek. Ia menghabiskan banyak waktu di lintasan, melihat semuanya dan mempelajari video.”

Muir menambahkan, BMW menginginkan Chaz Davies bekerja sama langsung dengan para pembalap BMW dan mencari tahu bagaimana cara agar paket BMW M 1000 RR mampu bekerja secara maksimal.

“Kami tidak mau race engineer baru. Kami hanya ingin orang yang bisa dekat dengan pembalap dan bisa mendapatkan informasi langsung dari pembalap. Banyak pembalap hanya bisa bekerja dengan kepala krunya,” tutur Muir.

“Tetapi, akan lebih bagus jika ada orang yang bisa membantu pembalap dengan memberikan mereka masukan. Chaz Davies sangat bisa melakuan peran ini.

“Tim pabrikan BMW memiliki Michael van der Mark dan Scott Redding. Saya melihat tidak ada alasan mengapa Loris Baz dan Eugene Laverty di Bonovo tak bisa mendapatkan keuntungan dari adanya Chaz Davies.”

 

Related posts