Selain Yamaha, Aprilia juga mengalami perubahan komposisi pembalap selama MotoGP 2021, dengan Maverick Vinales bergabung setelah hengkang dari tim utama pabrikan Jepang di paruh kedua musim.
Aprilia merekrut Maverick Vinales lebih cepat dari jadwal guna memberinya lebih banyak waktu adaptasi dengan prototipe RS-GP sebelum MotoGP 2022 dimulai, bergabung bersama Aleix Espargaro.
Akibatnya, Lorenzo Savadori dikorbankan untuk memberikan jalan Vinales bergabung dan memulai proses aklimatisasi atau penyesuaian diri dengan pabrikan Italia, meski Savadori tetap berada di dalam tim sebagai test rider.
Race Manager Aprilia Paolo Bonora membahas dua pembalapnya, menyatakan Espargaro adalah tolok ukur pengembangan. Sementara Vinales menggunakan paruh akhir 2021 sebagai persiapan musim depan.
“Seperti yang Anda tahu, Espargaro menjadi referensi kami selama bertahun-tahun dan saat ini kami puas dengan kinerjanya. Situasi mentalnya benar-benar bagus, dia merasa nyaman di dalam tim,” kata Bonoro kepada MotoGP.com.
“Mengenai Maverick (Vinales), kami telah memanfaatkan bagian akhir musim ini sebagai periode tes dan adaptasi, untuk kami dan juga untuknya.
“Kami mencoba mendekati gaya balapnya dan mencari cara terbaik guna mencapai performa terbaik. Karena, seperti bisa Anda pahami, dia datang dari motor (Yamaha M1) yang sangat berbeda dengan kami (RS-GP),” imbuhnya.
Dalam lima balapan perdananya dengan Aprilia, pencapaian terbaik Vinales adalah finis kedelapan pada GP Emilia Romagna. Selebihnya, ia selalu berakhir di luar zona 10 besar.
Kemudian, terkait penilaian untuk musim Aprilia di MotoGP musim 2021, secara keseluruhan, Paul Bonora mengevaluasi tahun ini dengan nilai ‘8’. Sang race manager menjelaskan alasan memberi angka tersebut.
“Sejujurnya, saya menilai delapan karena kami masih berkembang dan perlu meningkatkan diri. Jadi, saya tak bisa memberikan 10 sebab itu angka sempurna, yang berarti kami perlu memenangi balapan,” ujarnya.
“Saat ini kami masih berjuang untuk finis di zona 10 besar secara konsisten, ketika kami merasa nyaman berasa di lima besar, tetapi guna memenangkan perlombaan, kami masih perlu membuat langkah besar.”