Mike Leitner: Tanpa Tekanan, Sulit Maju di MotoGP

Diberhentikan sebagai manajer Red Bull KTM Factory Team dan diberi peran lain, Mike Leitner lega. Ia tak keberatan mundur dan berperan sebagai penasihat.

Di masa lalu, Leitner sangat sibuk karena punya banyak tanggung jawab. Eks rider kelas 125cc tersebut mesti bepergian mendampingi tim, tapi di saat bersamaan, ia juga harus memantau pekerjaan divisi teknik di pabrik.

Demi memenuhi ambisi KTM menyamai Ducati, pria yang terlibat dalam proyek MotoGP sejak 2015 itu, harus mendelegasikan tugasnya kepada beberapa orang baru. Francesco Guidotti diboyong dari Pramac Racing dan didudukkan di kursi manajer.

Sedangkan, mantan tangan kanan General Manager Ducati, Gigi dall’Igna, Fabiano Sterlacchini diberi jabatan sebagai Kepala Divisi Teknologi.

“Saya tak masalah dengan situasi sekarang. Saya masih bagian dari KTM. Saya tidak dipecat dan kontrak saya masih valid hingga tahun depan,” ujar Leitner kepada Speedweek.

“Sekarang, setelah tujuh tahun, saya mengambil langkah mundur dan di masa depan, saya akan mengambil peran sebagai penasihat. Kami akan melihat ke mana itu akan berujung.

Berita Terkait :  Berikut kronologi tewasnya Luis Salom saat latihan bebas MotoGP Katalunya

“Peran baru saya belum didefinisikan secara presisi. Belum jelas sejauh mana saya akan terlibat. Saya akan jarang hadir dalam Grand Prix dan punya lebih banyak waktu melihat hal-hal lain untuk membantu proyek.

“Pada saat ini, saya sudah membebaskan diri sendiri sedikit dari urusan harian. Ketika melihat lagi ke belakang, saya selalu mendorong perekrutan lebih banyak staf, jadi Anda dapat meminta siapa pun terlibat.

“Saya terlibat penuh ketika teknisi seperti Marco Bertolatti dari Aprilia dan Sterlacchini dari Ducati bergabung. Detail pribadi selalu diputuskan bersama-sama.”

Terkait perekrutan Sterlacchini, Leitner menegaskan sejak jauh-jauh hari memberi dukungan karena memang pengalamannya dibutuhkan untuk mengatur banyak teknisi.

“Sterlacchini dipasang sebagai pemimpin di markas. Kami mendorong sekeras itu karena kami kehilangan sosok manajer seperti dia, karena kami punya banyak teknisi MotoGP bagus di area mesin, sasis, elektronik, aerodinamika dan lain-lain,” ucapnya.

Berita Terkait :  Bagnaia hanya mengharapkan bantuan dari Miller dalam pertarungan gelar MotoGP

“Ketika saya di trek  sekitar 200 hari setahun, sebagai manajer balap, saya tidak bisa berada di pabrik dan meningkatkan kinerja di sana. Jadi kami mencari pemimpin, itu adalah Fabiano. Saya yakin dia akan menanganinya dengan baik.”

Leitner tak menampik kalau ia sering berlaku keras kepada para kru di pabrik. Hal ini dilakukan karena ia ingin memastikan pengembangan motor terus berjalan.

“Semakin banyak personel yang bergabung, KTM dapat memosisikan diri secara luas. Dengan area kegiatan yang dipisahkan, maka setiap orang punya tanggung jawab yang lebih kecil,” katanya.

“Tetapi, setelah menghabiskan waktu di trek, saya terus kembali ke pabrik dan harus memberi tekanan di sana agar pengembangan tetap berjalan. Itu bukan peran sekadar terima kasih.

“Sesekali, seseorang merasa bahwa dirinya sedang diinjak. Pada kesempatan lain, Anda tidak terlalu tersinggung. Saya mengambil peran ini dengan serius. Itu adalah bagian dari permainan.

Berita Terkait :  Luca Marini Akui Minta Terlalu Banyak pada Ducati

“Ya, itu berfungsi dengan baik. Kami mencapai sedikit dalam periode ini. Tentu saja, saya memberi tekanan kepada para engineer. Anda tentu harus melakukan itu dalam kelas ini, tidak ada cara lain. Sangat sulit maju di MotoGP tanpa memberi tekanan dan terus mendorong secara konsisten.”

Leitner punya alasan berlaku seperti itu. Dia selalu mengukur dengan semua dengan hasil dan kecepatan.

“Ketika melihat ke belakang, saya tidak melakukan banyak hal berbeda. Lebih banyak diplomasi? Ya, tentu saja, Anda harus punya sedikit insting. Pada akhirnya, kebenaran harus dipertahankan,” ujarnya.

“Bagi saya, kebenaran selalu terdiri dari daftar hasil dan stopwatch. Saya mendukung itu. Saya juga mendukung apa yang telah dicapai dengan proyek ini dalam lima tahun pertama. Saya juga melihat apa yang belum kami capai.

“Setiap orang harus memutuskan sendiri bagaimana dia melihat keseimbangan secara keseluruhan.”

 

Related posts