BabatPost.com – Anya Geraldine mengakui kemampuan aktingnya jadi semakin terasah saat terlibat dalam project Yowis Ben sejak 2019 silam. Ia pun bersyukur diberikan kesempatan bermain dalam film arahan sutradara Fajar Nugros dan Bayu Skak tersebut.
“Ini challenging banget tapi seru. Impact-nya bagus banget buat karir dan skill akting aku,” kata Anya Geraldine di bilangan Epicentrum Rasuna Said Jakarta Selatan Kamis (9/12).
Dikatakan Anya, terlibat dalam film ini membuatnya juga harus belajar bahasa Sunda. Untungnya dia dibantu oleh tim yang kuat. Sehingga selebgram dengan jumlah followers 9,3 juta itu bisa menaklukkannya dengan baik.
Anya Geraldine lantas bercerita salah satu adegan yang susah sekali untuk dilupakannya saat menjalani syuting Yowis Ben. Menurut Anya, ia harus melakukan adegan menampar Bayu Skak. Melakukan adegan ini diakui cukup berat bagi dirinya karena Anya orangnya tidak tegaan.
“Aku agak nggak tega menampar Bayu. Tapi dia bilang nggak apa apa Nya. Yang kencang aja biar dapat emosinya. Ya sudah kencang benaran. Maaf ya Bayu,” kata Anya Geraldine.
Bayu Skak di tempat yang sama menambahkan, adegan itu sampai diulang berkali kali karena Anya kurang pas pada saat menamparnya. Tamparan Anya pun diakui Bayu cukup kuat. Apalagi tamparan itu mendarat di telinga. Sakitnya sangat terasa.
“Kadang kena kuping aku, nggak apa apa. Namanya harus maksimal kan,” tuturnya.
Film Yowis Ben kini sudah sampai pada edisi pamungkas lewat film Yowis Ben Finale. Bayu Skak berharap film tersebut dapat menjadi film penutup yang manis dari Yowis Ben 1, 2 dan 3, yang akan selalu diingat oleh banyak penggemar. Khususnya terkait pesan-pesan positif di dalamnya.
“Yowis Ben itu bahasa Jawa yang berarti ya sudah lah. Berarti mengiklaskan ketika dalam kehidupan kita ada problematika. Ini mungkin secuil sama dengan permasalahan kalian semua. Kalau hari ini belum punya pacar ya sudah nggak apa-apa. Besok masih bisa cari,” paparnya.
Syuting film ini dilakukan di sejumlah daerah. Yaitu di Kediri, Solo, Malang dan Banyuwangi. Proses syutingnya pun dilakukan pada saat pandemi sehingga harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Film Yowis Ben diakui para pemainnya sangat berkesan. Mereka bahkan merasakan kesedihan pada saat filmnya harus berakhir. Karena ini bukan hanya sebuah film. Ia berhasil mempersatukan para pemain menjadi ikatan keluarga kendati tidak ada hubungan partalian darah.
Putri Ayudya, pemain lainnya, berharap film Yowis Ben Finale yang akan tayang mulai 16 Desember mendatang bisa mengundang banyak orang untuk datang ke bioskop lagi. Setelah bioskop terdampak sangat besar oleh pandemi Covid-19.
“Semoga film ini bisa membuat orang-orang datang ke bioskop dan semoga tidak ada lonjakan kasus kasus lagi ke depannya biar bioskop tidak ditutup lagi,” tuturnya.