Bos Suzuki, Sinichi Sahara, mengatakan timnya memutuskan untuk tak menjadi juara bertahan menghadapi MotoGP 2021, melainkan jadi penantang gelar kembali.
Joan Mir mengembalikan gelar juara dunia MotoGP kepada Suzuki pada MotoGP 2020, sejak terakhir kali didapatkan musim 2000 silam.
Namun, tahun ini mereka sangat sulit untuk mempertahankan gelar, dengan Suzuki tak mampu meraih kemenangan dan Mir juga hanya bisa mendapatkan enam podium dalam 18 balapan.
Pembalap asal Spanyol itu mengeluh GSX-RR tak alami banyak peningkatan, dan dirasa sama dengan motor 2020, sedangkan pabrikan lainnya mengambil langkah maju.
Melihat kembali performa Suzuki musim 2021, Sahara mengatakan: “Kami mendapatkan gelar juara dunia pembalap dan tim pada tahun lalu.
“Dibandingkan dengan musim ini, jelas lebih sulit, dan musim yang berat. Sebelum musim dimulai, kami memutuskan untuk tak mempertahankan gelat, tapi kami ingin menjadi penantang gelar untuk mencapai posisi terbaik di setiap balapan.
“Tapi hasilnya, kami memiliki beberapa momen sulit di pertangahan musim dan juga di paruh pertama musim.
“Kami membutuh sesuatu untuk meningkatkan kecepatan dan memperbaiki hasil akhir.
“Seperti yang diketahui semua orang, terkadang Suzuki kesulitan di kualifikasi. Itu berdampak pada hasil balap kami. Jadi itu benar-benar sulit.”
Kemunduran yang dialami Suzuki diyakini akibat perginya sosok penting, Davide Brivio, yang menerima pinangan tim Formula 1, Alpine.
Sinichi Sahara yang berstatus sebagai pemimpin proyek Suzuki, juga harus mengemban tugas sebagai manajer tim untuk menggantikan posisi Brivio.
Tapi, itu membuat apa yang mereka kerjakan tidak berjalan sesuai rencana, bahkan para pembalap mereka mengancam tak akan perpanjang kontrak jika Suzuki tak memiliki manajer tim.
Sahara menegaskan peran barunya pada 2021 sulit baginya dan menegaskan Suzuki sedang mencari sosok untuk mengisi kursi manajer tim.
Namun, ada kabar bahwa Davide Brivio tidak betah bekerja dengan tim Formula 1 dan ingin bergabung kembali dengan Suzuki.
“Peran baru saya sebagai manajer tim, itu terlalu berat bagi saya. Ini menambah beban kerja. Tapi, semuanya dilakukan dengan benar dengan dukungan dari anggota tim.
“Jadi, saya sangat puas di bidang itu. Saya mencoba membuat struktur baru pada tahun depan, untuk mengundang manajer tim baru untuk menghadapi musim depan. Ini tahap akhir dalam memperbaiki stuktur tim.”