Rider 31 tahun tersebut memperkuat dua tim WSSP musim ini. Pada seri 1-7, ia membalap EAB Racing. Kemudian, di sisa musim, ia menggantikan Luca Bernardi, yang dibekap cedera, di CM Racing.
Karena Bernardi promosi ke World Superbike (WSBK), dengan Barni Racing, slot kosong itu pun diberikan kepada Krummenacher.
Namun, beberapa pekan setelah itu, pembalap 31 tahun tersebut membatalkan niatnya gabung CM Racing secara permanen musim depan.
“Saya sangat sedih, tapi antara saya dan CM Racing tidak ada perpisahan atau perceraian. Kami hanya tidak menemukan kesepakatan. Keretakan tidak ada,” ujarnya, dikutip dari motorsport.corrieredellosport.
“Berbeda dengan mengatakan bahwa kontrak telah dilanggar. Yang jelas, kontrak tak pernah ditandatangani. Dalam kasus saya, itu terjadi seperti ini,
“Banyak waktu berlalu sejak prapengumuman hingga peresmian. Ketika saya baca semua persyaratan, saya rasa sulit menerimanya.”
Tanpa memberi petunjuk lebih detail, pembalap Swiss mengakui bahwa ada pasal-pasal yang membuatnya kurang nyaman.
“Saya ulangi, saya minta maaf, tapi sudah tepat kalau saya harus mendengar kata hati dan kepala, mengesampingkan situasi lain. Saya melompat ke sadel dan saya seorang profesional. Saya akan selalu begitu, tak tahu bagaimana melakukan sebaliknya,” ia melanjutkan.
“Kontrak memasukkan persyaratan yang membuat saya tak nyaman. Saya menghindari membuat kontroversi, karena saya menghindari membuat kontroversi, karena saya ingin menjaga hubungan baik dengan staf CM.
“Saya harap mereka dapat hasil bagus, karena mengetahui betapa bagusnya mereka. Saya tidak berpisah, hanya mencari solusi yang cocok dengan saya.”
Krummenacher tengah mencari tim yang mampu bekerja sama dengannya dan menjamin ketenangan sehingga ia bisa membalap dengan tenang.
“Saya ingin siapa pun yang bekerja dengan saya, merasa baik, sama seperti yang ingin saya rasakan. Saya mau saja pergi ke lintasan dengan pikiran kurang tenang, tapi itu akan sedikit kurang tepat bagi mitra saya dan sponsor.
“Saya bersaing untuk memberikan yang maksimum, untuk melakukannya, saya harus yakin terhadap setiap poin negosiasi. Jika saya tanda tangan, saya tidak jujur keada tim dan diri sendiri.”