Hulu Sungai Lekso yang berada di Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, ini punya potensi wisata alam menarik. Salah satunya, Lekso Advanture. Di sana pengunjung bisa menikmati arum jeram. Tidak memakai perahu, tetapi duduk di atas ban alias river tubing.
—
HUJAN yang mengguyur kawasan Krisik membuat arus Sungai Lekso lebih deras. Whisnu Saputra, pengelola Lekso Adventure, tak bosan memberi panduan dan peringatan kepada wartawan Jawa Pos Radar Blitar yang tengah mencoba lokasi tersebut pada Rabu lalu (13/1). Tujuannya, tetap tenang saat melewati jeram di sungai.
Meski begitu, Whisnu menjamin soal keselamatan. Pelampung, helm, sepatu karet, serta pelindung siku dan lutut menjadi perlengkapan safety yang wajib dipakai saat arung jeram. Ditambah lagi dengan safety talk sebelum mulai nyemplung ke sungai. Mulai posisi duduk, menggerakkan tubing, mengatur keseimbangan, sampai ketika terjebur ke dalam jeram.
Ketika mulai duduk di atas ban dan mengarungi sungai, langsung terasa derasnya arus. Beberapa jeram kecil menjadi pembuka. Selanjutnya, banyak jeram yang lebih besar dan menantang. Dibandingkan dengan menggunakan perahu, river tubing jauh lebih memacu adrenalin. Sebab, guncangan saat melewati jeram dan derasnya arus air lebih terasa. Sensasi itulah yang bisa dinikmati di destinasi tersebut.
Lekso Adventure mulai beroperasi pada akhir 2016 silam. Whisnu menceritakan bagaimana merintis destinasi ini. Awalnya dia hanya memiliki ban, pelampung, dan helm, masing-masing 10 buah. Uang untuk beli peralatan dan lain-lain juga swadaya.
Seiring berjalan waktu, kini tersedia sekitar 60 set. Termasuk untuk tambahan pelindung siku dan lutut. ”Agar lebih aman, pengidap penyakit jantung, epilepsi, asma akut, patah tulang akut, tak diizinkan ikut river tubing,” jelasnya.
Untuk menuju destinasi tersebut tidaklah sulit. Sekitar 45 menit perjalanan dari pusat Kota Blitar. Yakni, melewati jalur alternatif ke kawasan Batu, Malang. Kondisi jalannya juga halus lantaran sudah full aspal hotmix.
Di tempat wisata tersebut, ada beberapa jalur yang bisa dipilih pengunjung. Di antaranya fun, short, long, dan ultimate. Paling diminati, yakni jalur short sekitar 2 kilometer. Membutuhkan waktu antara satu sampai 1 jam 30 menit. Jalur long menjadi favorit kedua. Jaraknya sekitar 4 km, dengan waktu tempuh dua sampai 2 jam 30 menit. Bagi yang ingin lebih lama, tersedia jalur ultimate sepanjang 6 km.
Karena itu, arung jeram biasanya dimulai pagi. Tujuannya, menghemat waktu sehingga tiba di garis finish pas saat waktu makan siang. ”Ada pos peristirahatan saat perjalanan. Agar pengunjung tidak kelelahan,” kata Whisnu.
Selain air yang jernih, jeram di sungai tersebut tidak terus-menerus. Ada arus yang dikenal flat. ”Sehingga wisatawan ada jeda setelah melibas jeram,” ujar Maryadi alias Adek, bagian operasional yang juga bertugas sebagai guide wisatawan.
Wisatawan dari berbagai daerah juga kerap datang menikmati sensasi arum jeram di atas ban. Beberapa di antaranya dari Tulungagung, Kediri, Sidoarjo, dan masih banyak lainnya. Sebelum pandemi, kawasan wisata tersebut bisa menampung dua sampai tiga rombongan, yang masing-masing bisa puluhan orang.
Namun, untuk saat ini, wisatawan belum bisa berkunjung. Sebab, Lekso Adventure ditutup sementara waktu. Ini tak lain dampak pandemi Covid-19. Terlebih Kabupaten Blitar juga ikut menerapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) hingga 25 Januari.
Kantongi Sertifikat CHSE dari Kemenparekraf
Lekso Adventure juga memiliki paket khusus pelajar. Yakni, wisata edukasi, seni dan budaya. Paket lain yang bisa menjadi pilihan, di antaranya, kamping di Hutan Pinus Loji, outbound.
Bukan hanya itu, pengunjung bisa menikmati tempat wisata lain sekitar Sungai Lekso. Yakni, Telaga Rambut Monte, Sumber Dandang, serta Pura Arga Surya. Wisatawan juga bisa memilih tambahan paket untuk konsumsi.
Untuk transport, pihak pengelola telah menyediakan. Misalnya, dari lokasi kamping menuju tempat arung jeram. Pengunjung naik pikap sambil menikmati lingkungan asri dan keramahan penduduk.
Lokasi parkir cukup memadai. Bus besar bisa mencapai lokasi base camp Lekso Adventure. Selanjutnya, parkir di kawasan pasar rakyat.
Baca Juga: Kapok Percaya Kemenkes, Menteri Budi: Saya Nggak Mau 2 Kali Ketipu
Hal lain yang tak kalah menarik, Lekso Adventure telah mengantongi sertifikat Clean Health Safety and Environmental Sustainability (CHSE) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Whisnu menceritakan, untuk mendapatkan sertifikat tersebut, ada tim khusus yang datang meninjau langsung ke lokasi Lekso Adventure. Mereka memeriksa setiap hal yang ada di sana. Termasuk, perlengkapan keamanan bagi pengunjung serta sarana prasarana.
—
SEKILAS TENTANG LEKSO ADVENTURE
– Terletak di Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar
SEJUMLAH SAJIAN YANG BISA DINIKMATI
– Wisata arung jeram menggunakan perahu atau river tubing
– Wisata edukasi, seni, dan budaya
– Kemah di Hutan Pinus Loji
– Outbound dan sejumlah sajian lain
–