BabatPost.com – Tak sedikit yang menyindirnya sebagai ”striker penalti”. Sebab, separo dari torehan enam golnya di Liga 1 sejauh ini berasal dari titik putih yang dia cetak dalam tiga penampilan terakhirnya.
Tapi, duel melawan Persik Kediri (28/11) memperlihatkan betapa pentingnya peran Jose Wilkson dalam skema permainan Persebaya Surabaya.
Wilkson absen di laga itu karena cedera engkel kiri dan Green Force –julukan Persebaya– pun hanya memetik hasil imbang tanpa gol dalam laga tersebut.
Taisei Marukawa terutama yang paling merasa kehilangan ketika Wilkson absen. ”Kehadiran Wilkson di lini depan membuat bek lawan fokus dan selalu menjaga dia. Jadi, saya bisa bebas dan leluasa untuk mencetak gol,” kata pemain asal Jepang itu yang seperti Wilkson sudah mengoleksi enam gol.
Sebagai penyerang tengah tunggal, Wilkson memang bukan cuma eksekutor. Dia juga tembok penahan bola sekaligus pengalih perhatian. Peran itu pula yang akan kembali dia mainkan saat Persebaya melawan Barito Putera malam ini. Menjadi tumpuan serangan sekaligus pemberi ruang bagi rekan-rekannya. ”Saya selalu siap. Saya ingin memberikan lebih kepada klub,” kata pemain kelahiran 12 Maret 1992 tersebut kepada Jawa Pos.
Seusai latihan kemarin, engkel kiri pemain asal Brasil itu sejatinya masih dibalut es batu. Tapi, kepada Jawa Pos, dia mengaku kondisinya sudah lebih baik dan siap dimainkan.
Tentu itu kabar bagus bagi Persebaya, khususnya Marukawa. Chemistry alias kesenyawaan keduanya memang sangat menonjol. Keenam gol Marukawa, misalnya, dicetak saat Wilkson bermain. Salah satu gol Wilkson juga hasil assist Marukawa.
Senyawa tersebut telah terbangun lama saat keduanya sama-sama membela klub Malta Senglea Athletic FC. Marukawa tahu benar bola-bola kesukaan Wilkson dan Wilkson paham pergerakan Marukawa, dengan atau tanpa bola. ”Kalau saya lihat, chemistry di klub lama itu memang mereka bawa sampai ke Persebaya. Yang jelas, keduanya berkualitas dan tahu satu sama lain,” jelas pelatih Persebaya Aji Santoso.
Pelatih Barito Putera Djadjang Nurdjaman mewaspadai benar ancaman ”senyawa dari Malta” tersebut. Dia sudah meminta para pemainnya berhati-hati. Apalagi, di luar keduanya, masih ada Bruno Moreira yang seperti Marukawa juga beroperasi di sayap.
Sebab, Djadjang tahu Wilkson dan Marukawa bisa memberikan ancaman dari sisi mana saja. ”Taisei (Marukawa) ini winger, tapi bisa menjadi top skor. Dia punya pergerakan yang bagus, khas pemain Jepang,” terang mantan pelatih Persebaya yang akrab disapa Djanur itu kepada Jawa Pos.
Wilkson juga disebutnya sebagai tukang gedor dengan pergerakan tanpa bola yang bagus. ”Tiga gol terakhirnya memang dari penalti. Tapi, bagaimanapun dia (Wilkson) tetap termasuk striker yang subur,” ujar Djanur.
Bek Barito Putera Rifky Suryawan juga menyebut trio Marukawa, Wilkson, dan Moreira itu sebagai ancaman utama. ”Tapi, bersama pelatih kami juga mempelajari betul gaya permainan mereka,” kata bek 26 tahun tersebut.