Desa yang terletak di Kecamatan Donorojo ini layak disebut sebagai pusat potensi wisata. Air terjun hingga pantai nan eksotis membuatnya menjadi objek yang recommended.
—
SUARA gemercik air terjun bersahutan dengan deburan ombak lautan. Tampak serombongan keluarga asyik berbasah ria sembari menikmati keindahan alam di Pantai Banyu Tibo yang terbilang langka.
Pertemuan sungai dan laut itu tak hanya menjadi muara, ada air terjun yang mengalir deras dari perbukitan di atasnya. Keunikan panoramanya menjadikan destinasi itu tak pernah sepi dari kunjungan wisatawan.
Objek wisata alam tersebut mulai dikelola pemerintah desa (pemdes) setempat sejak 2008. ”Sungai Widoro tak pernah kering walaupun musim kemarau. Wisatawannya ramai terus,’’ kata Kepala Desa Widoro Mahmudi.
Hanya berjarak 1 kilometer dari Pantai Banyu Tibo, mata wisatawan dimanjakan Pantai Buyutan. Objek wisata di satu desa itu juga tak kalah memesona. Pantai tersebut punya keindahan berupa batu karang berbentuk kerucut layaknya taring yang menyembul di tengah lautan. ’’Dua pantai ini sekarang sudah terkoneksi. Jadi, pengunjung lebih mudah menjangkaunya,’’ jelasnya
Beberapa kali kesempatan, Pantai Buyutan dijadikan tempat latihan paralayang. Menawarkan keindahan terbang di atas hamparan samudra Indonesia. ”Kami harapkan olahraga itu bisa dikembangkan agar memberi nilai tambah bagi pariwisata di desa kami,’’ harap Mahmudi.
Meski berbatasan dengan Wonogiri, Jateng, pamor pariwisata di Widoro tak pernah meredup. Setiap hari ada wisatawan yang datang menikmati keindahan alam. Meski, belakangan animo pengunjung berkurang akibat pandemi Covid-19. ”Sekarang mulai ramai lagi,’’ ungkapnya.
Mengembangkan kawasan wisata itu membutuhkan waktu panjang. Saat awal pencanangan pada 2008, desa tersebut masih dikelilingi jalan setapak. Akses ke lokasi wisata belum terbuka lebar.
Beruntung, beberapa waktu lalu, desa tersebut menjadi pusat pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-110. ”Infrastruktur penunjang sudah terbangun sempurna. Tinggal menggugah kesadaran warga agar turut andil mendukung semangat pariwisata,’’ tuturnya.
Kini, seiring menggeliatnya sektor wisata, perekonomian Widoro yang dulu hanyalah desa terpencil mulai berputar. Beberapa toko suvenir dan rumah makan mulai menjamur di sekitar pantai. Pemkab Pacitan juga kerap memberikan pelatihan guna mengasah keterampilan dan wawasan warga setempat. ’’Beberapa kali warga kami mendapat pelatihan membuat kerajinan dan oleh-oleh,’’ imbuhnya.
Pamor pariwisata di Widoro terus digosok agar semakin berkilau. Pemdes berencana membuka beberapa destinasi wisata baru. Salah satunya, Pantai Yunan yang diproyeksikan menjadi pantai pre wedding.
Sudah beberapa kali wisata alam di desa itu dijadikan spot foto pre wedding. Disusul Gua Seropan yang menyuguhkan keindahan stalaktit dan ekosistem alami dari lorong bawah tanah. ’’Di Gua Seropan lorongnya tembus sepanjang 300 meter. Sangat cocok dijadikan tempat wisata,’’ tandasnya.
Diusulkan Jadi Desa Wisata Tingkat Utama
POTENSI wisata di Desa Widoro memantik atensi Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Pacitan. Uniknya, pertemuan air terjun dan pantai di Banyu Tibo tersebut tak dimiliki daerah lain. Karena itu, kawasan tersebut dianggap layak dikembangkan agar menyumbang pendapatan bagi daerah.
Status kawasan wisata tersebut diusulkan meningkat dari desa wisata tingkat madya ke tingkat utama. ’’Saat ini sedang kita ajukan ke pusat, semoga mendapat respons,’’ ujar Kepala Disparpora Pacitan Andi Faliandra.
Potensi wisata di kabupaten yang dikalungi 70 kilometer garis pantai itu memang begitu besar. Terlebih, akses- akses sisi pesisir mulai dibuka pemerintah daerah. Dengan begitu, bermunculan puluhan objek wisata alam baru yang mulai dikelola pemkab, desa, hingga swasta. Tak terkecuali di Widoro. ”Widoro cukup unik karena potensi alamnya banyak sekali,’’ terang Andi.
Jika Pantai Banyu Tibo dikelola desa, Pantai Buyutan digarap pemkab. Perbedaan pengelolaan tersebut justru memudahkan pemdes agar lebih fokus mengelola satu destinasi. Selain itu, anggaran yang dikeluarkan tak sebesar saat seluruh potensi diurusi pemerintah desa. Tinggal berkolaborasi. ”Ke depan kami buatkan paket wisata. Misalnya, kunjungan ke Pantai Klayar bisa mampir ke Banyu Tibo dan Buyutan yang jaraknya berdekatan,’’ papar Andi.
Baca Juga: Hadiri Pernikahan Atta-Aurel Hermansyah, Krisdayanti Merasa Deg-degan
Andi percaya aneka wisata pedesaan itu turut mendongkrak perekonomian masyarakat setempat. Mulai memangkas angka pengangguran hingga menambah pendapatan asli desa. Karena itu, kesadaran masyarakat desa terus digugah. ’’Nanti ada reward bagi desa yang berhasil mengembangkan potensi alamnya,’’ tuturnya.
DESTINASI WISATA DI WIDORO
PANTAI BANYU TIBO: Menyajikan kombinasi air terjun dan pantai pasir putih.
PANTAI BUYUTAN: Menawarkan hamparan pasir putih sepanjang 1 kilometer dikelilingi perbukitan.
PANTAI PRE WEDDING: Tempat wisata alam yang direkomendasikan untuk foto menjelang pernikahan.
GUA SEROPANLorong bawah tanah di balik perbukitan sepanjang 300 meter berisi stalaktit dengan ujung dan mulut gua yang terpisah.
–