Kawasan tapal kuda Jatim kaya akan potensi wisata yang mengajak pengunjung untuk bertualang. Salah satu yang sedang dikembangkan adalah Air Terjun Dewi Rengganis atau lebih populer disebut Air Terjun Jaran Goyang.
—
DIBUTUHKAN perjalanan panjang untuk bisa menuju destinasi di Desa Guyangan tersebut. Wisatawan terlebih dahulu harus menempuh jalan sepanjang 3 kilometer ke arah barat Kantor Desa Guyangan. Ruas jalan dapat dilalui dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua.
Dari pertigaan jalan, pengunjung harus melintasi jalan makadam sepanjang 1 kilometer. Pada 500 meter pertama ruas jalan, tersedia sebuah rest area yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk melepas penat sebelum melanjutkan perjalanan ke air terjun.
”Di rest area pengunjung bisa bersantai sejenak. Kami juga sediakan kendaraan yang nanti bisa disewa untuk mengantar ke air terjun,” ujar anggota Pokdarwis Guyangan As’ad.
Setelah melintasi jalan makadam, pengunjung harus melintasi jalan sepanjang 2 kilometer. Kali ini jalan lebih mulus. Sebab, jalan sudah berupa aspal hingga sampai ke tempat wisata. Meskipun kondisi jalan akses naik turun dan menikung, para pengunjung tetap bisa menikmati kenyamanan. Sebab, selama melintasi ruas jalan, pengunjung dapat menikmati pemandangan khas pegunungan.
Rasa lelah akibat perjalanan panjang pun langsung terbayar begitu tiba di area parkiran wisata Air Terjun Jaran Goyang. Di sana sebuah kafe dan taman langsung menyambut kehadiran para pengunjung.
Kafe taman itu memiliki daya tarik tersendiri. Sebab, di sana ditanami 99 jenis bunga dan pohon. ”Sehingga, saat tiba di sini (kafe dan taman, Red) pengunjung tinggal pilih. Mau bersantai di sini atau langsung ke air terjun,” katanya.
Setelah sejenak melepas penat, pengunjung langsung diajak kembali menikmati tantangan untuk menuju air terjun tersebut. Mereka harus menempuh jalan setapak sepanjang 350 meter.
Meskipun rute tidak terlalu panjang, ruas jalan itu dapat dimanfaatkan untuk hiking. Akses jalan berupa jalan rabat beton yang cukup kuat. Namun, pengunjung harus berhati-hati. Sebab, sebagian ruas jalan cukup licin akibat aliran air yang merembes dari dinding batu pinggir jalan.
Setelah perjalanan selama 15 menit, pengunjung akan tiba di destinasi yang dituju. Air terjun dengan ketinggian sekitar 70 meter tersebut dikelilingi dinding batuan pegunungan. Udara sejuk dan cipratan air yang terbawa angin membuat kulit terasa dingin.
Selain menikmati indahnya air terjun, pengunjung bisa memanfaatkan dua gazebo yang disiapkan untuk melepas lelah. ”Aliran air terjun cukup berbahaya untuk dimanfaatkan mandi. Jadi, pengunjung yang ingin mandi sudah kami sediakan kolam khusus,” tuturnya.
Tantangan yang ditawarkan destinasi wisata itu ternyata menjadi keunggulan tersendiri. Setiap pekan ratusan orang datang menikmati indahnya eksotisme alam yang ditawarkan. Tak jarang pengunjung yang datang membawa keluarga besarnya untuk berlibur menghilangkan penat.
Siapkan Wisata Edukasi hingga Kolam Pancing
Pengelola Air Terjun Dewi Rengganis sadar bahwa destinasi ini memiliki potensi yang besar. Karena itu, sejumlah fasilitas penunjang disiapkan. Tanpa menghilangkan andalan utama objek tersebut yang menjadi primadona.
Saat ini yang sedang dikembangkan adalah wisata edukasi dengan memanfaatkan lahan yang belum difungsikan. ”Yang serius dikembangkan adalah sebuah kebun bibit. Selain untuk pembibitan tanaman baru di objek wisata, kebun bibit bisa dimanfaatkan pengunjung yang datang untuk belajar pembibitan tanaman.
Selain itu, pengelola tengah membangun sebuah kolam ikan budi daya. Yang di dalamnya diisi berbagai jenis ikan. Mulai nila, mujair, hingga ikan mas. Ikan-ikan hasil budi daya tersebut dapat ditangkap pengunjung untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Mudik Awal ke Surabaya dengan Syarat Ketat
”Kolam ikan bisa dimanfaatkan untuk memancing. Nanti hasilnya bisa dimasak sesuai dengan menu yang jadi keinginan pengunjung. Pastinya pengunjung tidak akan jenuh saat berwisata ke Air Terjun Jaran Goyang. Bukan hanya taman, fasilitas lainnya juga tersedia,” ungkapnya.
–