BabatPost.com – Elwizan Aminudin masih seorang dokter muda ketika Leo Saputra kali pertama mengenalnya semasa dia bermain di Persita Tangerang. Yang tak bisa dia lupakan adalah penanganan pertama pria yang biasa disapa Amin itu ketika dia cedera ACL.
Amin saat ini tersangkut kasus dugaan dokter gadungan. Sebagai mantan pesepak bola yang pernah berada satu tim dengan Amin, bagaimana Anda menanggapinya?
Tentu kaget mendengar kabar itu. Sebab, dia sudah malang melintang di beberapa klub sepak bola Indonesia. Dia juga pernah berada di tim nasional.
Apakah ada yang tidak biasa dari treatment Amin kepada Anda saat masih bertugas di Persita?
Waktu itu saya berpikir kalau dia dokter muda. Dokter baru. Jadi, skill dan treatment-nya terhadap pemain masih dalam tahap safety. Obat-obatan yang dia kasih masih yang standar saja.
Di Persita, Anda mengalami cedera ACL (anterior cruciate ligament). Bagaimana penanganan yang diberikan Amin ketika itu?
Ya, saya mendapati cedera saat Persita bertanding melawan Sriwijaya FC Palembang di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat, pada musim 2014. Sebagai dokter tim, tentu dia menghampiri saya untuk mengecek keadaan di lapangan. Namun, ada yang lucu. Saat itu, Amin meminta saya berdiri. Padahal, yang namanya baru mengalami cedera ACL di pertandingan, kaki serasa copot. Tidak bisa digerakkan. Jadi, bagaimana bisa saya bangun? Mau marah, tapi lagi kesakitan. Hahahaha.
Lalu, setelah itu, apakah Anda memercayakan proses penyembuhan cedera ACL kepada Amin?
Tidak. Setelah dinyatakan cedera ACL, saya langsung pergi ke dokter yang biasa menangani saya. Sebab, tektokan dengan Amin tidak banyak yang bisa diharapkan. Saat itu, dia saya anggap dokter baru. Saya menilai dia tidak cocok menangani permasalahan cedera saya. Saya tahu harus ke mana.