Jakarta (BabatPost.com) – Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengajak semua pihak untuk mendiskusikan berbagai hal positif daripada memunculkan sikap saling membenci, karena saat ini bangsa Indonesia masih memiliki “pekerjaan rumah” yang harus diatasi.
“Banyak hal positif yang mesti kita lakukan daripada memunculkan sikap saling membenci. Bangsa ini memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus segera ditangani,” kata Zulkifli Hasan dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis.
Hal itu disampaikan Zulkifli dalam diskusi bertajuk “Memperkuat Wawasan Kebangsaan di Kalangan ASN”, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (1/12).
Dia mengakui, di satu sisi, Pemerintah saat ini sukses dalam melakukan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, namun di sisi lain masih ada kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan sosial.
Menurut dia, untuk menyelesaikan masalah-masalah yang belum selesai, perlu mendiskusikan pada hal-hal yang positif daripada memunculkan sikap saling membenci.
Zulkifli menilai, ASN harus menjadi penentu dan arah birokrasi, karena saat diangkat menjadi ASN, mereka telah disumpah untuk setia pada konstitusi.
“Untuk itu ASN harus bekerja untuk melayani masyarakat, bangsa, dan negara. Disumpah setia pada konstitusi inilah yang membuat ASN membuat mereka sudah paham tentang wawasan kebangsaan,” katanya lagi.
Dia mengingatkan bahwa bangsa Indonesia mempunyai tujuan menyejahterakan seluruh rakyat, sehingga semua yang dilakukan harus bermuara menuju tujuan tersebut.
Menurut dia, pemilihan kepala daerah (pilkada), pemilihan legislatif (pileg), dan pemilihan presiden (pilpres) digelar sebagai sarana untuk mencapai tujuan itu, agar Indonesia tetap bersatu dan menciptakan kesejahteraan.
“Namun dari digelarnya hajatan demokrasi lima tahunan itu, justru membuat bangsa ini menjadi terbelah. Padahal kita memilih sistem demokrasi agar kita bisa bersatu,” ujarnya pula.
Zulkifli mengatakan, apabila bangsa Indonesia bersatu akan menjadikan bangsa ini berdaulat dan dalam kedaulatan itu bisa membangun, karena tujuan pembangunan adalah menciptakan keadilan dan kesejahteraan.
“Dalam suasana yang adil dan sejahtera di sana akan ada kesetaraan,” katanya lagi.
Ia menilai bangsa Indonesia sebenarnya memiliki pedoman hidup yang komplit, yaitu memiliki Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
Namun dirinya mengakui pula bahwa paham-paham yang ada dalam perjalanan waktu, hanya dijadikan slogan bahkan digunakan untuk memecah belah.
Dalam diskusi tersebut, anggota MPR dari Kelompok DPD Fachrul Razi bertanya apakah para ASN sudah memiliki wawasan kebangsaan.
Menurut dia, apabila wawasan kebangsaan sudah dimiliki dan dipahami para ASN, maka sudah tidak ada lagi masalah-masalah yang terjadi, seperti dalam soal pelayanan masyarakat.
Dia mengakui, masalah korupsi dan pelanggaran pekerjaan yang lain di kalangan ASN masih tinggi, itu menunjukan wawasan kebangsaan perlu dimiliki dan dipahami kembali oleh para ASN.