Makin banyak desa wisata yang bermunculan di Jatim. Fenomena itu tak terlepas dari semangat besar pemerintah desa bersama warga untuk mengembangkan potensi di wilayahnya. Objek wisata Puthuk Kreweng di Bojonegoro jadi contoh terbaru.
—
SINAR matahari di kawasan Puthuk Kreweng memang begitu terasa di kulit pada Kamis (23/9). Meski begitu, hawa di area objek wisata yang terletak di Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, tersebut tetap begitu segar.
Wajar, kawasan itu masih cukup alami. Deretan pohon membuat kawasan tersebut begitu rindang. Panorama alamnya juga menyejukkan mata. Area perbukitan dipadukan dengan sungai yang melintas tepat di bawah bukit.
Pemandangan di kawasan itu makin menarik setelah ditata dengan cukup apik oleh warga desa setempat. Ya, keindahan alam di Puthuk Kreweng membuat warga menjadikannya sebagai objek wisata.
Penataan kawasan wisata tersebut cukup rapi. Sebuah tulisan ’’Puthuk Kreweng’’ berwarna oranye terpasang rapi di pintu masuk yang sudah dihiasi taman. Spot itu sangat cocok dipakai untuk berswafoto karena berhadapan langsung dengan hamparan alam.
Kawasan wisata tersebut dibagi menjadi empat tingkat. Dihubungkan dengan deretan anak tangga. Setiap tingkat terdapat sejumlah gazebo yang bisa dipakai pengunjung untuk beristirahat. Tentu saja sambil menikmati pemandangan alam.
Ervina Charisma, salah seorang pengunjung, mengaku sudah empat kali berwisata ke Puthuk Kreweng. Kali pertama dia datang, wisata itu masih dibangun. Dalam perkembangannya, wajah objek wisata tersebut makin cantik dan komplet. Cocok jadi tempat bersantai yang nyaman, khususnya ketika pagi atau sore. ’’Ada area untuk latihan trail. Biasanya, pas Minggu digunakan latihan bersama. Juga ada pendapa untuk ibu-ibu latihan senam,’’ jelasnya.
Ervina mengaku selalu menyempatkan diri untuk berfoto saat berwisata ke Puthuk Kreweng. Sebab, banyak spot foto menarik yang tersedia. ’’Refreshing, saat sore enak suasananya,’’ ungkap perempuan asal Desa Jelu, Kecamatan Ngasem, itu.
Destinasi wisata tersebut memang belum lama dibuka untuk umum. Setelah melalui serangkaian tahap pembangunan yang diinisiatori warga Desa Mojodelik. ’’Pengembangan Puthuk Kreweng terus dilakukan. Agar beberapa tahun ke depan makin rindang dan sejuk,’’ kata Kepala Desa Mojodelik Yuntik Rahayu.
Dia menjelaskan, saat ini sudah terbangun sejumlah wahana yang membuat Puthuk Kreweng cocok menjadi tempat wisata untuk keluarga. Mulai gazebo, flying fox, aneka permainan anak-anak, hingga spot-spot yang cocok untuk tempat berfoto. ’’Bisa juga untuk outbond maupun kamping. Juga sering digunakan ibu-ibu senam,’’ ujarnya.
Wahana wisata yang berada di wilayah Perhutani itu berjarak 28 kilometer dari Alun-Alun Bojonegoro. Dengan waktu tempuh sekitar 47 menit. Rutenya dimulai dengan menyusuri Jalan Nasional Bojonegoro–Cepu.
Di sepanjang jalan, pengunjung bakal melintasi hamparan persawahan hingga pagar-pagar kawat besi yang di dalamnya terdapat sarana-prasarana kegiatan pertambangan migas. Namun, perjalanan tidak akan terasa karena jalan sudah bagus.
Metamorfosis Arena Off-Road dan Motor Trail
PUTHUK Kreweng adalah sebuah dataran tinggi di bawah pengelolaan Perhutani. Nama kawasan tersebut disesuaikan dengan kondisi tanah di sana saat kali pertama ditemukan. Puthuk berarti dataran tinggi. Kreweng adalah pecahan perabot dari tanah liat dengan bentuk tak beraturan. Misalnya, kendi, ngaron, genok, hingga cobek.
”Di dataran tertinggi di Mojodelik, terdapat banyak kreweng. Ditemukan warga yang tengah menggarap lahan di sana,” jelas Kepala Desa Mojodelik Yuntik Rahayu.
Di balik keindahan panoramanya, dulu Puthuk Kreweng jarang didatangi karena kerap longsor. Dalam perkembangannya, kawasan itu mulai dimanfaatkan. Bukan hanya itu, penggemar motor trail dan off-road juga memanfaatkan kawasan tersebut untuk menyalurkan hobi yang memacu adrenalin. Bahkan, sejumlah event diadakan di sana.
Fenomena itu pun ditangkap pemerintah desa dan warga sebagai sebuah potensi besar. Pengembangan lantas dilakukan. Kini hasilnya sudah terlihat. Kawasan tersebut mulai bermetamorfosis. Tidak hanya menjadi arena off-road dan motor trail, tetapi juga telah menjadi salah satu destinasi wisata potensial di Bojonegoro.
Yuntik menjelaskan, tujuan dikembangankannya lahan seluas 7,1 hektare tersebut adalah meningkatkan ekonomi warga Mojodelik. Selain sebagai objek wisata, kawasan itu menjadi sarana warga untuk menjual produk-produk olahan mereka. ”Pemuda desa membuat kafe di dekat loket, menjual minuman dan camilan,” jelasnya.
Menurut Yuntik, beberapa upaya pengembangan masih terus dilakukan. Salah satunya, memasang bronjong di sejumlah tebing untuk mengantisipasi longsor. ”Kami juga rencanakan penambahan tanaman agar dua tahun ke depan sudah rindang dan sejuk,” ungkapnya.
SEKILAS TENTANG OBJEK WISATA PUTHUK KREWENG
– Terletak di Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam.
– Objek wisata ini berada di lahan seluas 7,1 hektare milik Perhutani.
– Objek ini dibangun dan dikelola pemerintah desa, pokdarwis, serta BUMDes setempat.
– Selain sebagai objek wisata, kawasan tersebut menjadi arena kegiatan motor trail hingga off-road.
– Objek wisata ini mulai beroperasi. Dibuka pada pukul 07.00 hingga 17.00.