Belum lagi separo musim, Arthur Irawan pindah klub. Dari PSS Sleman ke Persik Kediri. Apakah karena beratnya tekanan di Sleman? Apa yang membuat mantan pemain Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya itu memilih Persik yang tengah terbenam di zona degradasi? Berikut petikan wawancara dengan pemain berposisi fullback tersebut.
—
Selamat atas bergabungnya Anda dengan Persikā¦
Pastinya saya sangat senang bisa bergabung dengan tim kebanggaan Kediri. Tim dengan histori luar biasa dan juga suporter yang hebat. Di Persik kami lebih banyak main bola pendek dan lebih banyak possession.
Latihan juga lebih banyak di bola dan taktikal. Sesuai dengan karakter saya. Saya nyaman juga soalnya coach (Javier) Roca pelatih yang sangat modern dan latihan dia adalah latihan dengan bola dan intensitas tinggi. Dia juga pelatih yang sangat taktikal dan punya cara bermain yang jelas.
Bagaimana proses bergabungnya Anda ke Persik?
Ada tawaran dari mereka dan saya suka banget visi-misi mereka.
Apa visi-misi Persik yang bikin Anda tertarik?
Mereka punya ambisi untuk jadi lebih baik setiap tahun dan mau jadi tim papan atas.
Mundur ke belakang, terkait pindah dari PSS, apakah karena Anda tertekan di sana?
Tidak. Soalnya saya lihat Persik tim yang punya potensi luar biasa.
Tapi, Persik sekarang kan berada di zona merah?
Saya yakin dengan tim ini dan saya pikir kami bakal keluar dari zona degradasi.
Apa target Anda bersama Persik?
Target saya membantu tim bisa lebih baik. Semoga bisa bantu bawa Persik berprestasi dan bertahan di Liga 1 musim ini.
Bagaimana awalnya Anda mengenal sepak bola?
Dulu mulai dari sekolah dasar di Jakarta, saya ikut ekskul sepak bola. Terus dari sana langsung senang banget dengan bola.
Selama ini, Anda mendapat banyak kritik. Banyak yang meragukan kemampuan Anda bermain sepak bola. Komentar Anda?
Gak masalah saya, Mas. Itu bagian dari jadi pemain sepak bola. Asal kritiknya objektif dan nggak personal, saya terima.