Pemilik tim Ajo Motorsport, Aki Ajo, mengatakan sangat beruntung mendapatkan tanda tangan Pedro Acosta setahun lalu usai menjadi juara Rookies Cup.
Acosta menjadi salah satu talenta yang menyedot banyak perhatian setelah menunjukkan kemampuannya di kejuaraan dunia balap motor.
Pembalap asal Spanyol itu menjadi pusat perhatian ketika berhasil meraih kemenangan di Grand Prix Doha, setelah start dari pit lane.
Sejak saat itu, Pedro Acosta semakin dikenal oleh para penggemar, dan aksinya selalu dinantikan.
Red Bull KTM Ajo yang menaungi Acosta tak pernah menyangka pembalapnya bisa langsung tapil cepat pada musim pertamanya di kejuaraan dunia.
Ajo menjelaskan bahwa dirinya hanya melihat talenta besar yang dimiliki Acosta ketika memutuskan untuk merekrutnya akhir tahun lalu.
Namun, sempat ada keraguan ketika ingin merekrut Acosta, terlebih PrustelGP juga telah melakukan pendekatan terlebih dahulu.
“Ya, saya sudah memperhatikannya sepanjang 2020. Anak saya, Niklas, membujuk saya untuk membawa Pedro untuk memperkuat tim kami tahun ini. Awalnya saya tidak yakin,” kata Ajo seperti dilansir Speedweek.
“Tapi, ketika saya memutuskan untuk membawa Raul Fernandez ke Moto2 pada 2021, saya ingat rekomendasi Niklas. Kemudian kami merekrut Pedro.
“Ada momen di mana Prustel juga ingin merekrutnya. Tapi, kesepakatan antara tim yang menaungi Pedro di CEV tidak terjadi. Mungkin keberuntungan berperan di sini.
“Akhirnya, Pedro tidak terikat kontrak dengan siapa pun ketika kami membutuhkan pembalap cepat pada akhir Oktober tahun lalu.”
Aki Ajo mengaku terkejut melihat performa Pedro Acosta yang langsung menyetel dengan kondisi di Moto3.
Namun, pria 53 tahun itu memaklumi ketika Acosta berada dalam momen sulit di pertengahan musim, di mana ia tak mampu memperjuangkan podium.
“Dia seseorang yang sangat fokus. Tapi, kami mencoba membuatnya tetap tenang dengan beberapa candaan,” ujar Ajo.
“Ketika Pedro kesulitan di pertengahan musim, itu murni karena dia belum berpengalaman di kejuaraan dunia. Dia masih 17 tahun dan belum bernah memimpin klasemen juara dunia.
“Penantang gelar lainnya sudah memiliki 40 dan 60 balapan di kejuaraan dunia. Pedro mendapatkan banyak hal baru, tekanan juga lebih besar. Dia datang dari kejuaraan Rookies Cup.
“Kejuaraan Moto3 sangat liar. Kesulitan kadang terjadi ketika Anda bekerja sedikit ke arah yang salah.
“Mungkin ada berbagai alasan yang membuat Pedro kesulitan di musim panas. Mungkin saja mental dan teknis.
“Tiba-tiba segalanya tidak berjalan sebaik di awal tahun. Tapi, kami membalikkan keadaan di Portugal tepat waktu dan mengembalikan kapal ke jalurnya.”