Kecamatan Pacet masuk dalam daftar kawasan segitiga emas pariwisata di Mojokerto. Salah satu desa yang menjadi andalan adalah Claket. Desa itu menyimpan pesona alam khas lereng Gunung Welirang serta objek wisata yang dikelola apik.
—
TIDAK salah jika Desa Claket kini menjadi salah satu desa wisata andalan di Mojokerto. Sejak dulu, desa yang berada di ketinggian 950 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu memang memiliki banyak ”magnet” yang mampu menarik wisatawan.
Salah satu yang sudah cukup lama dikenal adalah Gunung Pundak. Selain merupakan jujukan bagi para pendaki, terutama para pemula, gunung mungil itu menjadi jalur favorit pendaki yang hendak menuju Gunung Welirang.
”Magnet” lain yang begitu kuat menarik wisatawan ke desa tersebut adalah Claket Adventure Park. Sejak kali pertama dibuka pada 2017, objek wisata di Jalan Raya Desa Claket, Pacet, itu menjadi salah satu jujukan.
Destinasi wisata tersebut menggabungkan konsep wisata alam khas pegunungan serta uji adrenalin. Ada begitu banyak wahana yang membuat pengunjung tidak bosan untuk datang lagi. Di antaranya, lembah cinta dan ayunan tepi jurang. Dua wahana itu menjadi favorit karena menyajikan daya tarik view perbukitan dan pepohonan di lereng Gunung Welirang. Terutama sebagai spot foto.
Tidak hanya mengusung konsep wisata modern yang dipadu keindahan alam, wahana itu juga bisa memacu adrenalin para pengunjung. Sebab, dibutuhkan keberanian lebih untuk berpose dengan hasil jepretan seperti melayang.
”Karena spot fotonya memang di (tepi, Red) jurang. Jadi, seru dan selalu ramai pengunjung,” terang owner Claket Adventure Park Febriyanti S. Layardi.
Selain itu, ada wahana lain yang tidak kalah menarik. Mulai rainbow hammock, torsie tower, hingga sejumlah spot foto yang bisa dinikmati secara gratis.
Karena itu, tidak mengherankan, selama beroperasi hampir sekitar tahun, Claket Adventure Park rata-rata mampu menyedot 18 ribu pengunjung. Namun, dua tahun terakhir atau pada masa pandemi Covid-19, jumlah pengunjung menurun signifikan.
Objek wisata tersebut sempat ditutup pasca penerapan pembatasan kegiatan. Namun, sejak akhir September, Claket Adventure Park kembali beroperasi setelah mengantongi sertifikat clean, health, safety, and environment (CHSE) 2021.
Geliat wisata di desa itu mulai kembali bergairah. Karena itu, rencana pengembangan objek di lahan seluas 9.300 meter persegi tersebut berlanjut. Sejumlah fasilitas dan wahana baru segera dibangun. Di antaranya, food court serta wahana balon udara dan bubble yang ditargetkan rampung pada November mendatang. ”Harapannya, ke depan semoga sektor pariwisata yang lain juga segera buka dengan prokes supaya perekonomian bisa sama-sama berjalan,” tuturnya.
Fasilitasi Pengembangan Ekonomi Kreatif
BESARNYA potensi wisata di Desa Pundak juga mendapat perhatian dari pemangku kebijakan di Mojokerto. Salah satunya lewat pembangunan infrastruktur untuk menggerakkan industri kreatif warga.
Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Mojokerto Amat Susilo menyatakan, untuk menunjang pengembangan sektor wisata, tahun ini dibangun gedung diklat di Desa Claket. Nanti gedung diklat dikelola pihak desa untuk menopang destinasi wisata dan perekonomian warga setempat.
”Harapannya, di gedung diklat tersebut, jika ada pelatihan, bisa dikerjasamakan dengan objek wisata di Desa Claket sehingga bisa menggerakkan perekonomian dan ekonomi kreatif masyarakat,” ujarnya.
Untuk sementara, gedung itu masih dimanfaatkan untuk penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Mojokerto.
Amat mengakui, potensi wisata di Claket memang cukup besar. Terutama Gunung Pundak yang menjadi favorit para pendaki. Selain melewati trek yang cukup bersahabat, pendaki akan mendapat panorama alam yang indah selama perjalanan. ”Keuntungan bagi pendaki, bisa menikmati view Gunung Penanggungan. Termasuk panorama dari Gunung Welirang itu sendiri,” jelasnya.
Kelebihan lainnya, para pendaki Gunung Pundak juga bisa menyusuri jalur pendakian di lereng Gunung Welirang lainnya. Sebab, titik-titik pendakian saling terhubung. Karena itu, untuk bisa mencapai Gunung Pundak, terdapat beberapa pilihan jalur pendakian.
Yang menjadi titik start favorit adalah jalur Puthuk Siwur. Ada tiga pos pendakian yang bisa ditempuh sekitar dua jam saja. Desa Claket menjadi base camp keberangkatan untuk mempersiapkan pendakian. Titik itu sekaligus menjadi rest area bagi pendaki yang turun dari puncak Gunung Pundak. ”Keuntungan mendaki pegunungan di Gunung Pundak adalah bisa menikmati beberapa titik dalam sekali jalan. Sebab, banyak juga titik pendakian baru yang saling tersambung,” tandasnya.
SEKILAS TENTANG DESA WISATA CLAKET
– Berjarak 35 km dari pusat Kabupaten Mojokerto.
– Desa ini memiliki luas 225 hektare.
Potensi wisata andalan:
– Jalur pendakian di Claket.
– Ragam wahana di Claket Adventure Park.
– Berstatus desa wisata, di Claket sudah berdiri banyak penginapan, sarana camping ground dan outbound, serta sejumlah fasilitas penunjang lainnya.