Jorge Lorenzo sebenarnya bisa saja menjegal upaya Valentino Rossi kembali ke Yamaha untuk MotoGP 2013. Meski kesal dengan tingkah The Doctor, ia tak melakukannya.
Kisah perang dingin antara kedua pembalap, di dalam paddock skuad pabrikan Yamaha, santer terdengar. Tim tentu mengistimewakan Rossi, yang kala itu menggondol lima gelar juara level premier.
Mereka pun berinisiatif membagi area tersebut jadi dua dan memberi batas karena takut kru debutan MotoGP 2008, mencuri data dan informasi. Rupanya ada perasaan terancam di benak rider asal Tavullia.
“Ketika pertama kali saya gabung Yamaha pada 2008, mereka memasang pembatas di antara dua tim untuk mencegah pertukaran informasi,” tutur Lorenzo kepada DAZN Italia, yang membuat dokumenter tentang Rossi dari sudut pandang rival.
Pembalap Spanyol tersebut menceritakan pengalaman menyakitkan lainnya. Rossi menutup pintu ketika pelatih Lorenzo meminta saran dan sedikit tips agar penampilan kliennya di MotoGP tak memalukan.
“Pelatih saya pergi ke Tavullia untuk bicara dengannya dan bertanya apa yang dilakukannya sehingga bisa meningkatkan kondisi fisik,” ia mengisahkan.
“Saya tidak suka dia karena selalu ingin menyimpan rahasia bagaimana meningkatkan kapasitas diri dan melaju kencang. Saya ingin mengalahkan Valentino.
“Namun, dari foto di media sosial, saya menyadari bahwa Valentino menggunakan motor yang saya pakai di Germo di Lesmo. Jadi saya mengerti bahwa itu Massimo Meregalli atau orang lain di Yamaha yang mengatakan kepadanya bagaimana saya berlatih dengan ayah.”
Ketidakcocokan antara kedua pembalap Yamaha itu berakhir pada 2011, ketika Rossi menerima pinangan Ducati. Ternyata Desmosedici GP, sulit dikendalikannya sehingga tergelincir ke peringkat ketujuh dan keenam.
Sebaliknya, pamor Lorenzo makin moncer setelah dinding pembatas dihancurkan. Ia berhasil merengkuh peringkat kedua lalu juara dunia pada 2012.
Ketenangannya terusik ketika melihat Rossi berusaha kembali ke Yamaha. Ketika itu, Lorenzo berstatus bintang tim garpu tala sehingga permintaannya selalu dituruti. Ia bisa saja memohon kepada petinggi tim memblokir kesepatan.
“Saat Anda mencatatkan hasil buruk dalam enam atau tujuh balapan, nilai Anda turun drastis. Ketika dia pergi ke Ducati dan melakoni dua musim buruk, nilai Valentino berubah dramatis dari dua tahun sebelumnya, ketika menang bersama Yamaha,” katanya.
“Saya bisa minta apa yang saya inginkan. Seandainya saya bilang tidak mau Valentino kembali ke Yamaha, saya yakin bahwa Yamaha akan menerima itu.
“Saya tidak melakukan karena tidak terpikir bahwa Yamaha mau merekrut Valentino. Seandainya memikirkan itu, saya pasti akan melakukannya karena itu sesuatu yang wajar.
“Bahkan Valentino sendiri yang mengatakan, mencegah Casey Stoner gabung dengan Yamaha. Saya tak tahu apakah itu benar…”
Ternyata, juara dunia asal Australia memang sudah hampir teken kontrak dua tahun dengan Yamaha. Namun, langkahnya dihentikan oknum yang tak suka melihat Stoner jadi pembalap tim Jepang itu dan bersanding dengan Rossi.
Setelah pensiun, sang legenda mulai berusaha menjalin pertemanan dengan Lorenzo. Buktinya, ia mengundang mantan rekannya untuk tampil dalam ajang 100 KM of Champions di Ranch.