Massimo Rivola: Aprilia Masih Tertinggal dari Rival

CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, mengevaluasi kinerja timnya sepanjang MotoGP 2021. RS-GP masih dirasa belum memenuhi ekspektasi.

Aprilia mengarungi kejuaraan dunia Grand Prix musim ini dengan menurunkan duet Aleix Espargaro dan Lorenzo Savadori. Namun, saat menyambangi MotorLand Aragon, skuad Noale ganti mengandalkan Vinales.

Jika membandingkan antara hasil 2020 dan 2021, Aprilia boleh dibilang membuat peningkatan cukup signifikan. Espargaro berhasil mengamankan peringkat kedelapan klasemen akhir pembalap.

Tak hanya itu saja. Spaniard turut mempersembahkan podium ketiga, yang merupakan catatan sejarah bagi tim, tepatnya sejak era MotoGP mulai diperkenalkan pada 2002 silam.

Kendati performa Vinales belum terlihat menggembirakan, sang pembalap berhasil mengantongi 11 poin usai menduduki posisi ke-13 di GP San Marino, serta urutan kedelapan di Emilia Romagna.

Adapun, rider Savadori mencetak tiga kali finis dalam zona poin, yakni dua kali posisi ke-15 di MotoGP Italia dan Catalunya, serta urutan ke-14 di putaran GP Portugal.

Pada klasemen akhir tim, Aprilia Racing Team Gresini mengklaim peringkat kedelapan, mengungguli Petronas Yamaha Sepang Racing Team (SRT) dan Tech3 KTM Factory Racing.

“Itu adalah musim yang bagus dibandingkan dengan masa lalu, meski kami tidak menyelesaikan musim dengan cara terbaik,” kata Rivola dalam konferensi pers di MotoGP Valencia lalu.

“Jadi, kami fokus pada apa yang kami lakukan sekarang dan menyelesaikan dengan cara yang tepat untuk bertarung pada 2022, (karena) kami juga akan menjadi tim pabrikan.

“Jika kami melihat perkembangan kami dari 2019, kemudian pada 2020 dan dalam 2021, semoga kami akan mempertahankan itu dan memangkas jarak dengan rival yang ada di depan. Tetapi kami masih di belakang. Kami memiliki jalan panjang untuk dilalui.”

Satu hal yang menjadi pekerjaan rumah Aprilia demi menghadapi musim depan, adalah bagaimana membangun motor dengan paket kompetitif untuk Aleix Espargaro dan Maverick Vinales.

Perihal proses adaptasi Top Gun saat menggeber RS-GP, Massimo Rivola mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan sejumlah cara jitu, agar sang pembalap makin menyatu dengan tunggangannya.

“Pendekatan yang kami miliki bersama Maverick adalah menjalani balapan sebagai tes, mencoba berbagai bagian dan set-up serta konfigurasi, mencoba memahami apa yang lebih baik untuknya,” tuturnya.

“Ini mengorbankan hasil balapan itu sendiri dan terkadang kepercayaan dirinya yang sedikit lebih sulit untuk dibangun.

“Tapi, saya yakin pada Maverick. Kami memiliki bakat super dan saya yakin kami dapat menemukan cara untuk mencocokkan sumber daya kami dengan talentanya.”

Related posts