“Semua pengguna jalan, tanpa terkecuali, betapa pun sangat beragam latar belakang dan kelas sosial ekonominya, harus mempunyai paradigma dan cara pandang yang sama dalam berkendara, bahwa keselamatan adalah yang paling utama,” kata Bambang Soesatyo atau Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta.
Hal itu dikatakan Bamsoet usai membuka Safety Riding Course yang diselenggarakan HOG Anak Elang – Jakarta Chapter, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) itu menilai, di Indonesia belum ada sekolah formal untuk belajar mengendarai kendaraan bermotor dengan baik dan benar sehingga sebagian besar pengendara belajar secara otodidak.
Karena itu, dia mengapresiasi inisiatif HOG Anak Elang–Jakarta Chapter yang menyelenggarakan acara Pelatihan Keselamatan Berkendara bagi pengendara Harley.
“Kegiatan ini menjadi satu tarikan nafas dengan visi dan program IMI. Sebagai organisasi yang menaungi seluruh entitas otomotif nasional, IMI selalu mengkampanyekan bahwa keselamatan berkendara sangat penting dan mutlak, tidak boleh ditawar oleh apapun juga,” ujarnya.
Ketua Dewan Pembina Motor Besar Indonesia (MBI) itu menjelaskan, pelatihan keselamatan berkendara sangat penting untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas pengguna kendaraan bermotor.
Hal itu menurut dia karena sebagian besar kecelakaan di jalan raya disebabkan faktor pengendara seperti pengetahuan berkendara yang tidak memadai, perilaku dan mentalitas berkendara yang belum dewasa, serta ketidakpatuhan terhadap aturan dan rambu-rambu lalu lintas.
“Saya juga mengapresiasi peran klub-klub motor besar dalam memberikan kemanfaatan bagi masyarakat, yang sudah terimplementasi dalam berbagai ragam kegiatan. Mulai dari pelopor keselamatan berkendara, pemberian santunan kepada masyarakat terdampak pandemi, penyelenggaraan bakti sosial, menjadi relawan kebencanaan, hingga upaya mendorong pertumbuhan pariwisata dan perkembangan ekonomi kreatif,” tuturnya.