“Peran arkeologi sangat signifikan dengan menemukan dan menyajikan kembali rangkaian kejayaan bangsa kita di masa lalu, bahwa bangsa kita adalah bangsa besar,” kata Lestari Moerdijat saat menjadi narasumber dalam bincang-bincang di Kongres Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) 2021, bertema Wawasan Kebangsaan dan Pemajuan Kebudayaan, sebagaimana yang dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut Lestari, saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami krisis multidimensi yang menyebabkan berbagai perubahan di berbagai sektor, baik politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan.
Situasi ini, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, harus dicermati agar budaya bangsa Indonesia tidak terus tergerus oleh perubahan yang terjadi saat ini.
“Kita hadapi perubahan ini sebagai tantangan. Tinggal bagaimana kita sebagai anak bangsa untuk tetap memiliki konsensus sebagai satu bangsa,” ujarnya.
Menurut Rerie, yang merupakan anggota DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, arkeologi, berdasarkan catatan Bapak Arkeologi Indonesia Prof. Mundardjito, memiliki banyak peran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Peran arkeologi, antara lain, bisa sebagai sumber ide dalam pembangunan, sumber simbol budaya bangsa, serta bisa menghadirkan berbagai fakta kejayaan bangsa pada masa lalu.
Merealisasikan sejumlah peran tersebut, ujarnya, menjadi tantangan para arkeolog dalam rangka melestarikan peninggalan-peninggalan budaya yang ada, baik berupa peninggalan benda maupun bukan benda.
Warisan budaya, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, harus dimaknai sebagai sumber daya yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia Indonesia sebagai satu bangsa.
Menurut Rerie, manajemen sumber daya Indonesia harus memiliki tata kelola yang baik dan membutuhkan peran arkeologi di dalamnya.
Tujuannya adalah agar dapat menunjukkan berbagai kejayaan bangsa Indonesia pada masa lalu sebagai inspirasi warga negara untuk mewujudkannya kembali pada masa kini.