Jakarta (BabatPost.com) – Pengamat politik dari PolMark Indoneisa Arif Nurul Imam mengatakan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) berhasil membangun semangat gotong royong di tengah gempuran masyarakat yang makin individualis.
“Hampir pasti ada dampak positifnya. Memang tidak terlihat langsung secara kasat mata, melainkan bisa kita lihat dari tumbuhnya kesadaran kolektif di tengah masyarakat,” kata Arif dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Arif menegaskan hal itu tidak perlu diperdebatkan, namun bisa dilihat dari indikator yakni tumbuhnya gerakan kolektif, tumbuhnya kesadaran gotong-royong di tengah gempuran individualisme.
Hal senada juga diungkapkan pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah bahwa GNRM mampu membangun karakteristik manusia yang lebih modern.
“Dampak positif dari gagasan revolusi mental ini tentu bisa dilihat dari semangat gotong royong yang baik. Hal itu bisa dibuktikan dengan pergelaran pilkada serentak di akhir tahun 2020 yang berjalan dengan sukses,” ujar Trubus.
Namun, kata dia, Pemerintah harus terus melakukan evaluasi agar gagasan revolusi mental ini bisa berjalan sebagaimana mestinya. Evaluasi yang harus dilakukan adalah kolaborasi antara pusat dan daerah, agar informasi yang keluar dari pusat dapat dicerna oleh masyarakat yang ada di daerah.
Semangat gotong royong menjadi pijakan dasar dari GNRM. Visi itu bukan gagasan baru, sebab revolusi mental merupakan gagasan yang dicetuskan Presiden Soekarno, kemudian digaungkan lagi dalam kepemimpinan Presiden Jokowi.
GNRM juga terlihat dalam ajang balapan internasional tersebut, sekaligus promosi pariwisata dan budaya khususnya gotong royong di Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut kehadiran Sirkuit Mandalika untuk MotoGP Mandalika 2021 bisa membantu kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.
Khusus untuk pariwisata, Muhadjir berharap tidak hanya sirkuit yang menjadi kebanggaan bangsa, tetapi adat istiadat, serta industri kerajinan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa pun yang datang ke NTB.
“Sektor pariwisata di NTB penting untuk mulai berjalan meski di tengah pandemi COVID-19. Nanti pembangunan dan rehabilitasi rumah-rumah adat di NTB bisa dilakukan, sehingga bukan saja sirkuit yang kita tonjolkan, namun juga budaya, rumah adat, dan tenun juga kita maksimalkan,” jkata Muhadjir.
Muhadjir juga mengharapkan bukan hanya Lombok dan destinasi wisata prioritas lainnya yang akan dilirik oleh turis mancanegara. Namun berbagai macam objek wisata di daerah lain dapat dimaksimalkan untuk menarik perhatian mata dunia yang bertujuan memajukan perekonomian Indonesia.