Menurutnya, 199 inovasi tersebut menjawab tantangan di masa pandemi yang telah berdampak pada perubahan indikator makro di sektor kesehatan, ekonomi dan sosial.
“Sampai dengan tahun 2021 Kabupaten Bogor memiliki 199 inovasi, yang diharapkan dapat menjawab tantangan di masa pandemi COVID-19, yang terdiri dari 128 inovasi kesesuaian Covid-19 dan 71 inovasi non COVID-19,” kata Ade Yasin dalam keterangan tertulisnya yang diterima Antara di Bogor.
Menurutnya, dari 199 inovasi Pemkab Bogor, 84 inovasi diantaranya merupakan inovasi berbentuk digital, sedangkan sisanya, 115 inovasi merupakan non digital.
Pengembangan inovasi pada jajaran Pemkab Bogor ini untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, serta mencapai target juara dalam ajang Innovative Government Award (IGA) 2021 yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Ia mencontohkan beberapa inovasi yang ada, seperti di bidang kesehatan, Dinas Kesehatan telah mengeluarkan sistem informasi obat dan perbekalan kesehatan, penanganan stunting, kemudian Bogor Pain Center di RSUD Ciawi sebagai satu-satunya rumah sakit yang memberikan pelayanan komprehensif dalam penanganan nyeri.
“Di bidang pendidikan, kami telah membuat aplikasi ibogorkab sebagai ‘digital library’ dan memasang 240 titik wifi dalam rangka mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ). Selain itu, kami juga sudah meluncurkan ATM Pancakarsa untuk intensif guru honorer, beasiswa pancakarsa untuk 1.200 orang mahasiswa yang berprestasi, ‘mensekolahkan’ kepala desa di IPB University, kartu Bogor Cedas untuk masyarakat miskin dan untuk para ASN, kami memberikan beasiswa untuk jenjang magister,” papar Ade Yasin.
Dalam rangka mengatasi angka pengangguran, Pemkab Bogor akan mempermudah investasi, meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) hingga membranding bahwa Kabupaten Bogor sebagai “The Sport City and Tourisme”.
“Kami sudah meluncurkan aplikasi perizinan optimis, ‘drive through’ perizinan, BPHTB online, Bogor Career Center hingga Graha Pancakarsa sebagai ‘one stop’ pelayanan bagi masyarakat miskin. Untuk menuntaskan desa tertinggal dengan cara membangun insfrastruktur desa hingga juga bisa memajukan bidang pariwisata di desa-desa, maka kami mulai tahun ini sudah melaksanakan program satu milyar satu desa (Samisade). Mudah-mudahan, dengan inovasi ini kita mewujudkan sebagai kabupaten termaju dan berkeadaban,” tuturnya.