Joan Mir memberi ultimatum kepada Suzuki agar segera menemukan manajer tim MotoGP yang baru. Syarat ini bisa jadi pertimbangannya untuk melanjutkan kontrak atau tidak.
Penghuni peringkat ketiga klasemen MotoGP 2021 tersebut masih kecewa dengan kegagalannya mempertahankan gelar juara dunia.
Selain pengembangan GSX-RR yang terlambat, di mana solusi atas kelemahan baru ditemukan pada dua putaran akhir, tak adanya manajer tim dianggap berkontribusi pada penurunan prestasi. Selain kehilangan trofi juara pembalap, mereka juga tak lagi jadi tim terbaik.
Sepeninggal Davide Brivio, suasana di paddock terasa berbeda. Cakupan kerja yang terlalu luas bagi Project Manager Shinichi Sahara, membuatnya kewalahan.
Menurut rumor, dia tak sanggup memikul beban sangat berat sehingga ingin mencari manajer tim baru. Mereka gagal merayu Brivio untuk kembali ke kursinya.
Sahara dan koleganya kini mulai menyeleksi profil yang pas jadi manajer dengan kualitas setara pria Italia tersebut.
Mir mengungkapkan, “Tahun ini, Sahara bekerja secara berlebihan. Itu sudah jelas. Dia mengerti bahwa kami perlu seseorang dalam tim.
“Saya tidak tahu siapa yang akan jadi manajer. Saya hanya tahu bahwa mereka sedang bekerja mendatangkan manajer tim. Tapi yang paling penting, dia segera bergabung dengan kami sehingga kami bisa langsung mengenalnya.”
Pekan pembuka MotoGP 2022 sangat penting bagi pembalap Spanyol itu. Ia akan membahas kontrak dengan Suzuki. Sebagai informasi, tahun lalu, Mir teken kontrak untuk musim dua musim.
Ada beberapa hal yang akan dipertimbangkan terkait masa depannya bersama tim yang membesarkan namanya itu. Pertama, bagaimana perkembangan motor mereka, setelah banyak masalah musim ini. Kedua, kehadiran manajer tim bertangan dingin dan meningkatkan kekompakan.
Kalau dua syarat itu tak dipenuhi, bukan tak mungkin Mir akan pindah ke pabrikan lain. Meski jarang naik podium musim ini, ia konsisten mendulang poin.
“Tentu saja, manajer tim akan memegang peran penting dalam pengambilan keputusan saya. Siapa pun yang datang, jangan sampai merusak harmoni dalam tim.
“Itu kenapa Sahara yang mengambil peran ini sejak awal (kepergian Brivio). Para pembalap memang tidak memutuskan tentang itu.
“Tapi, saya bisa mengutarakan pendapat saya tentang itu kepada Sahara. Saya tidak memutuskannya. Saya yakin bahwa opini saya akan diperhitungkan dan saya juga berpikir bahwa dia tahu apa yang dilakukan.”