Kesan dan Pesan Pembalap Indonesia untuk Sirkuit Mandalika

Gerry Salim dan Ali Adrian mengaku terkesan dengan kemegahan Sirkuit Mandalika. Mereka pun berharap trek dapat menjadi wadah bagus.

Gerry Salim dan Ali Adrian merupakan dua rider Indonesia yang pernah mengikuti kejuaraan balap motor internasional, antara lain Asia Road Racing Championship (ARRC) dan FIM CEV.

Untuk Gerry, dirinya pernah menjajal ketatnya persaingan di Moto3 dan Moto2, pada 2019. Hal ini membuatnya sangat memahami bagaimana karakteristik sirkuit di Eropa, perawatan lintasan serta perhatiannya kepada pembalap muda.

Salah satunya adalah Spanyol. Negeri matador itu sangat banyak menghasilkan rider-rider muda bertalenta. Itu karena mereka memiliki sistem penjenjangan yang terstruktur dalam melakukan pembinaan.

Banyaknya sirkuit level internasional juga membuat para pembalap di sana dengan mudah berlatih untuk meningkatkan skill dan riding style mereka.

Dan inilah yang diharapkan dari para pembalap Indonesia yang merasa semua pihak terkait kurang mendukung pengembangan pembalap muda Tanah Air.

“Saya sangat senang karena dengan adanya Sirkuit Mandalika ini bisa mengasah kemampuan dan jam terbang pembalap Indonesia,” kara Gerry kepada Motorsport.com Indonesia di sela-sela event World Superbike (WSBK) Indonesia.

“Saya sempat keliling di area service road, trek ini sangat teknikal. Saya belum pernah mencobanya, saya berharap bisa menambah jam terbang dan kemampuan di Sirkuit Mandalika.

“Mengenai karakter, saya belum tahu pasti karena belum menjajal langsung sirkuit ini. Tapi, saya melihat trek ini tidak terlalu mengandalkan kecepatan tinggi, hanya saja banyak tikungan kecepatan tinggi.

“Saya berharap sirkuit ini tetap dibuka untuk para pembalap Indonesia berlatih. Semoga ada banyak event balap yang diselenggarakan di sini.

“Jadi, kami memiliki lebih banyak pengetahuan tentang trek ini, sehingga bisa tampil apik ketika bersaing dengan pembalap dunia.”

Gerry Salim berharap setelah berakhirnya event internasional, Sirkuit Mandalika bisa digunakan oleh tim-tim balap asal Indonesia.

Menurutnya, ini sangat penting agar para pembalap Indonesia memiliki pengalaman lebih banyak dan memahami karakter trek agar bisa tampil cepat ketika balapan di Sirkuit Mandalika.

“Sejauh ini belum ada rencana untuk mencoba Sirkuit Mandalika. Tapi, kemungkinan besar tim Honda akan menggelar latihan di sini, jika sudah dizinkan menggelar latihan,” ujarnya.

“Selama dua tahun terakhir saat pandemi Covid-19, saya tidak mengikuti kejuaraan apa pun, dan hanya latihan bersama tim Honda di Jakarta.

“Semoga dengan dibukanya Sirkuit Mandalika, saya dan tim bisa menggelar latihan di sini untuk meningkatkan kemampuan balap saya.”

Sementara itu, Ali Adrian yang pernah mengikuti ajang World Supersport 300 juga menceritakan pengalamannya saat balapan di sirkuit-sirkuit kelas dunia.

Dikatakannya, Pertamina Mandalika International Street Circuit tak kalah dengan trek-trek di Eropa maupun negara Asia lainnya yang memiliki sirkuit berstandar FIM.

“Akhirnya Indonesia memiliki sirkuit internasional baru setelah sekian lama, dan langsung menggelar ajang balap World Superbike,” ujarnya.

“Saya melihat di dalam sirkuit semuanya sudah sangat bagus, mulai dari Marshal, treknya juga bagus, dan sempat ngobrol dengan pembalap mereka suka dengan Sirkuit Mandalika, khususnya di sektor dua.

“Secara keseluruhan, menurut ini sangat bagus karena bisa mengobati kerinduan seluruh masyarakat Indonesia menyaksikan ajang balap internasional.”

Wajar saja para penggemar balap di Indonesia merindukan ajang balap internasional hadir di Tanah Air, mengingat terakhir kali diselenggarakan di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, pada 1997 silam.

Ali Adrian pun berharap semua pihak dapat menjaga dan merawat dengan baik Sirkuit Mandalika. Menurutnya, itu hal terpenting agar Indonesia bisa konsisten menggelar ajang balap kelas dunia.

Kendati demikian, Ali juga ingin pembalap-pembalap muda lebih diperhatikan, agar memiliki kesempatan lebih untuk mengharumkan nama bangsa.

“Saya berharap kepada seluruh pihak untuk lebih diperhatikan ke pembalap-pembalap Indonesia, jadi tidak hanya memikirkan bangaimana membangun sirkuit yang bagus,” tuturnya.

“Tetapi, pengelolaan sirkuit setelah event ini juga sangat penting agar bisa digunakan untuk jangka panjang.

“Saya sempat berbicara dengan warga sekitar, ini pertama kalinya daerah Mandalika dihadiri oleh ribuan orang. Menurut mereka, ini merupakan sejarah dan juga mengangkat perekonomian mereka.”

Related posts