Juara baru Moto3, Pedro Acosta, pingsan ketika memberi sambutan saat diundang pemimpin wilayah Murcia, Fernando Lopez Miras, di istana San Esteban, Kamis (18/11/2021).
Popularitas pembalap Red Bull KTM Ajo tersebut meroket setelah menjadi kampiun level terendah grand prix. Acosta membuat publik Puerto de Mazarron dan Murcia bangga.
Setelah musim berakhir, ia menerima undangan dari politisi dan petinggi wilayah setempat. Di depan para undangan, remaja 17 tahun itu didaulat untuk memberi sepatah dua patah kata.
Acosta mengucapkan terima kasih kepada warga Murcia atas dukungan mereka. Belum selesai mengucapkan pidatonya, pembalap tersebut terdiam dan sedikit limbung.
Sejurus kemudian, Miras yang berdiri di sebelah rider belia tersebut, dengan sigap menangkap tubuhnya sebelum mendudukkannya lantai.
Usut punya usut, Acosta mengalami demam tinggi malam sebelumnya. Mengingat agenda itu sangat penting, ia memaksakan diri untuk tampil.
Setelah mendapat perawatan pertama, sekitar 10 menit kemudian, pembalap yang akan promosi ke Moto2 musim depan itu bangkit dan kembali berdiri di podium untuk melanjutkan pidatonya.
“Saya kembali. Saya tidak tahu bahwa ini event serius. Saya ingin berterima kasih kepada warga Murcia dan apa yang saya capai untuk mereka, orang-orang yang mendukung kami, di antaranya mereka yang mengelola sirkuit tempat saya berlatih,” ujarnya, dilansir EFE.
“Tanpa mereka, ini tidak mungkin terjadi. Pada tahun perdana, saya selalu berada di depan dan membuat kesalahan kecil.”
Pembalap berjuluk The Shark of Mazarron itu harus menghadiri undangan lain dari wali kota Puerto de Mazarron, Sabtu ini. Ia bakal mendapat penghargaan.
“Saya kira prestasi itu adalah sesuatu luar biasa yang terjadi di dunia balap motor Murcia. Jadi wajar kalau orang-orang ingin merayakan bersama kami,” tutur Acosta.
Setelah itu, ia mesti beristirahat dan mempersiapkan diri sebelum mengikuti sesi tes Moto2 di Sirkuit Jerez, 22-23 November. Kemungkinan Acosta akan menggunakan nomor baru 51.
Ketika mengecap sukses, remaja yang tahun ini bertambah tinggi dari 167 cm ke 172 cm tersebut, sering dibanding-bandingkan dengan pendahulunya.
Hal itu membuatnya risih. “Saya harap tidak pernah dimiripkan dengan siapa pun karena saya selalu ingin lebih. Ketika kaki Anda terangkat dari tanah, membuat Anda yakin kalau lebih dari diri Anda,” katanya dilansir As.
“Saya memilih membandiringkan dengan diri sendiri, jadi saya tahu jika sudah membaik pada bagian tertentu atau malah lebih buruk.”