Juara dunia dua kali WSBK Max Biaggi memprediksi pertarungan sengit dan kompleks antara Toprak Razgatlioglu versus Jonathan Rea bakal terjadi di Sirkuit Mandalika, akhir pekan ini.
Seluruh mata penggemar balap motor dipastikan tertuju ke Pertamina Mandalika International Street Circuit. Trek anyar di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Indonesia, tersebut siap menjadi arena penentuan gelar Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) 2021.
Pemimpin klasemen Toprak Razgatlioglu (Pata Yamaha) dan juga juara bertahan Jonathan Rea (Kawasaki Racing Team) bakal menjadi protagonis utama. Kedua pembalap harus bertarung habis-habisan demi keluar sebagai kampiun tahun ini.
Saat ini, 30 poin memisahkan mereka. Dengan total 62 angka yang masih tersedia, Razgatlioglu dan Rea sama-sama punya kans menyabet titel, meski kondisinya berbeda bagi kedua rider.
Peraih gelar WSBK 2010 dan 2012 bersama Aprilia, Max Biaggi, mencoba membedah situasi serta memberi pandangannya terkait situasi persaingan. Seperti banyak orang, Roman Emperor juga mengaku antusias menyaksikan duel antara dua pembalap terbaik dalam kejuaraan saat ini.
“Untuk membuat setiap kejuaraan menarik, Anda butuh persaingan yang kompetitif. Persaingan sengit bagi sebuah kejuaraan ibarat bahan bakar untuk mesin; punya dua pembalap yang bertarung di level sama, Toprak dan Jonny, membuatnya sangat menarik, tidak cuma untuk orang yang terlibat dalam motorsport, tetapi juga para penggemar balap motor,” kata Biaggi dilansir Worldsbk.com.
“Ini terlihat sebagai pertarungan yang ketat dan butuh perjuangan di setiap balapan. Tidak mudah untuk menebak yang mana akan menjadi pemenang. Jonny adalah master WSBK dan yang paling sering juara. Baginya, melihat seorang anak muda, yang begitu percaya diri memenangi balapan, akan membuatnya penasaran. Jonny jelas belum melambat, di sisi lain Toprak memberikan talenta ke WSBK.”
Menilai peluang Jonathan Rea musim ini, Max Biaggi mengungkapkan jika juara dunia enam kali WSBK (2015-2020) tersebut membutuhkan keberuntungan. Sebab posisinya tidak terlalu menguntungkan.
“Jonny tertinggal 30 poin, pada dasarnya, dia punya lebih sedikit beban. Sangat sulit memberikan nasihat kepada seorang pembalap hebat, namun saya rasa dalam kasusnya saat ini, Jonny butuh lebih banyak keberuntungan daripada Toprak,” ujar Biaggi soal peluang Rea.
“Jonny perlu memburu (poin), perlu menyerang, tetapi di saat bersamaan Anda otomatis selalu mengambil lebih banyak risiko. Rival Anda mungkin menjadi lebih konservatif dan jika Toprak bia finis di podium dalam setiap race dan Jonny menyapu bersih kemenangan, maka Toprak keluar sebagai juara.”
Sementara terkait Toprak Razgatlioglu, Roman Emperor melihatnya sebagai pembalap gigih yang hanya ingin menang. Tetapi jika dibutuhkan, dia akan menekan hingga batasnya. Karakternya adalah selalu menyerang. Namun sekali lagi, Biaggi menegaskan dirinya tak berada dalam posisi untuk memberi saran.
“Sejujurnya, tak ada yang dapat menasihati mereka. Saya hanya berharap melihat balapan yang bersih. Hingga sekarang, saya sudah melihatnya berjalan relatif bersih. Jadi saya tidak akan melewatkan putaran final,” Biaggi menuturkan.
“Saya kenal Jonny dengan baik dan saya juga tahu Toprak, jadi ada posisi yang berbeda. Saya hanya akan mengatakan bahwa siapa pun itu, akan pantas menjadi juara,” Roman Emperor menyimpulkan terkait siapa yang dinilainya akan menjadi juara dunia WSBK 2021.