“Salah satu tugas pesantren sekarang juga bagaimana kita bersama-sama pemerintah, para ulama ini, menyukseskan penanggulangan COVID-19,” kata Wapres dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Wapres mengingatkan salah satu upaya untuk menanggulangi COVID-19 di berbagai daerah di Tanah Air ialah dengan melaksanakan vaksinasi, selain menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Vaksinasi itu termasuk ikhtiar untuk menjaga diri dari wabah supaya (terbentuk) imun, jadi itu wajib,” tegasnya.
Selain itu, Wapres juga berpesan agar pondok pesantren di Aceh dapat melakukan regenerasi terhadap ulama baru berkualitas, sehingga ajaran ilmu Islam moderat tidak terputus.
“Pesantren, sebagai pusat pembelajaran agama, harus terus dikembangkan dan memberikan ilmu yang melebihi dari sesuatu yang dibutuhkan,” katanya.
Wapres mengatakan bahwa Allah Swt tidak akan mengangkat ilmu yang dimiliki manusia, dalam hal ini ulama; sehingga ajaran dan pemahaman Islam moderat tersebut harus diteruskan.
“Allah tidak mengangkat ilmu dari diri manusia, tapi mengambilnya dengan mengambil ulamanya. Ulamanya diambil, ilmunya diambil. Jangan sampai ini tidak ada penerusnya,” jelasnya.
Sementara itu, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tgk. H. Faisal Ali mengatakan salah satu kendala dalam mempercepat vaksinasi COVID-19 ialah banyaknya berita yang belum dikonfirmasi kebenarannya oleh masyarakat.
“Itulah problem luar biasa dalam menyampaikan manfaat vaksin. Ini karena kami tidak mampu mencegah adanya berita hoaks; dan masyarakat kami kalau sudah termakan berita hoaks, itu mudah sekali percaya,” ujar Faisal.