Eddy dalam rilis yang diterima Antara di Bogor, Minggu, menyinggung untuk kantor Bima Arya di Balai Kota Bogor sudah perlu berpindah ke posisi pemerintahan yang lebih.
Hal itu diungkapkan Eddy saat Temu Kader PAN Kota dan Kabupaten Bogor di 1O1 Hotel Suryakencana Bogor, Sabtu (13/11).
“Saya tadi pagi berfoto bersama istri saya di Balaikota Bogor sebelum olahraga ke Kebun Raya. Rasanya Balaikota Bogor sudah terlalu kecil untuk Kang Bima,” kata Eddy.
Eddy pun menyebut Bima Arya cocok untuk mengisi kursi calon Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan atau Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
“Maunya kita Balaikota DKI Jakarta atau Gedung Sate. Itu paling cocok untuk Kang Bima,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama Bima Arya pun menyatakan dirinya akan fatsun terhadap keputusan partai.
“Setelah pengabdian di Bogor mau kemana, ada usulan, ada spekulasi, ada pertanyaan tapi saya selalu sampaikan, saya manut, sami’na wa atho’na (kami mendengar dan kami taat). Perintah Ketum akan saya jalankan dimanapun itu karena terbaik untuk partai,” jelas Bima Arya.
Bima Arya juga menyampaikan era baru PAN yang sekarang memiliki dua hal berbeda dari PAN masa lalu.
Pertama, posisi partai dan ideologi PAN kini telah jelas berada di tengah, tidak di kanan, tidak di kiri. Posisi PAN jelas pendukung pemerintah.
“Jadi, kalau ideologinya jelas, posisinya jelas, tinggal kita kerja keras,” imbuhnya.
Kemudian yang kedua, lanjut Bima, PAN yang sekarang sangat kompak dan solid.
“Tidak pernah rasanya sepanjang sejarah partai, kita sekompak dan sesolid ini. Bang Hatta, Mas Tris, Ketum, Sekjen, semuanya turun. Sama-sama, bahu membahu untuk membesarkan partai. Ini modal yang luar biasa,” katanya.
Karena itu, Bima Arya optimistis PAN Kota Bogor memasang target 3 besar di Pileg 2024.
“Insya Allah minimal satu dapil, satu kursi. Untuk apa, untuk mengamankan kursi Wali Kota Bogor 2024. Siapapun nanti, tidak bisa kita lepaskan itu, Insya Allah tetap kita akan pertahankan,” ujarnya.