Remy Gardner akhirnya merebut gelar juara dunia Moto2 2021. Berikut perjalanan pembalap Australia tersebut menuju kejayaan.
Remy Gardner lahir pada 24 Februari 1998 di Sydney, Australia. Ia adalah putra Wayne Gardner, juara dunia kelas 500cc (MotoGP sejak 2002) pertama asal Negeri Kanguru tersebut.
Gardner mulai mengendarai sepeda motor pada usia empat tahun. Karier balapnya dimulai dengan turun di dirt track (flat track di Amerika) dan long track, seperti yang dilakukan para pembalap hebat Australia lainnya. Ia pun turun di berbagai kejuaraan nasional di negaranya.
Tidak berapa lama, Gardner lalu pindah ke ajang balap motor di lintasan aspal. Balapan internasional pertamanya terjadi pada akhir 2010. Berkat bantuan Honda Australia, Gardner mampu turun di NSF100 Trophy Worldwide Mini Bike, Albacete, Spanyol.
Masih pada tahun yang sama, Gardner kemudian melakukan debut road race di trek ikonik negaranya, Phillip Island, dan memenangi MRRDA Australian Nippers Championship.
Gardner lalu menapaki tahapan kariernya dengan terbang ke Spanyol untuk turun di Mediterranean Championship, ajang balap pra-Moto3, pada 2011. Ia berhasil menempati peringkat kedua klasemen akhir kejuaraan tersebut.
Merasa Spanyol cocok untuk pengembangan kariernya, Gardner pun memilih menetap di Negeri Matador tersebut pada 2012. Gardner lalu turun di FIM CEV Moto3 2012 dan berhasil finis hampir di semua race dan merebut poin pada musim debutnya.
Pada 2013, Gardner membuat kemajuan dengan merebut finis lima besar untuk kali pertama pada lomba di Albacete. Ia masih bertahan di ajang tersebut pada 2014 dan kembali membuat progres dengan mencetak poin di setiap balapan, termasuk podium perdananya.
Pada 2014 itu, Gardner berkesempatan melakukan debut di Grand Prix masing-masing di Misano, Phillip Island, dan Sepang. Pada lomba terakhirnya di Grand Prix Malaysia, Gardner mampu merebut poin perdananya, satu dengan finis di P15.
Hasil tersebut menjadi tiket bagi Gardner untuk turun penuh di Kejuaraan Dunia Moto3 2015 bersama CIP Mahindra dan finis di P30 klasemen akhir. Namun, Gardner mampu finis 10 besar untuk kali pertama di balapan kandangnya, Phillip Island.
Pada 2016, Gardner naik kelas dengan turun di FIM CEV Moto2 European Championship bersama Race Experience. Pada saat yang sama, Gardner turun di Kejuaraan Dunia Moto2 bersama Tasca Racing Scuderia Moto2.
Di FIM CEV Moto2, setelah finis lima besar pada Race 2 di MotorLand Aragon, Gardner mampu menang pada Race 2 di Barcelona dengan margin cukup besar.
Sepekan sebelum kemenangan pertamanya di CEV Moto2 itu, Gardner hanya finis di P15 seri Kejuaraan Dunia Moto2 yang juga digelar di Circuit de Barcelona-Catalunya. Itulah poin pertamanya di kejuaraan dunia.
Gardner lalu memilih fokus di Kejuaraan Dunia Moto2 di sisa musim 2016. Ia pun menambah poin dengan finis P12 di Sachsenring (Jerman) dan P13 di Sepang.
Performa tersebut mengantar Gardner ke Tim Tech3 Racing pada 2017. Ia pun mulai secara stabil merebut poin dengan merebut posisi finis 10 besar pertamanya di Kejuaraan Dunia Moto2 dengan finis P9 di Brno, Rep. Ceko.
Gardner masih bertahan bersama Tech3 pada 2018 dan mampu membuat kemajuan dengan mengoleksi total 40 poin dan peringkat ke-19 (23 poin dan P21 pada 2017). Meskipun, musimnya sempat terganggu karena cedera patah kaki akibat motocross.
Gardner juga untuk kali pertama start di baris terdepan pada GP Inggris finis lima besar di Valencia pada Kejuaraan Dunia Moto2 pada 2018.
Pada 2019 dan 2020, Gardner yang bergabung di SAG Team mulai mendapatkan perhatian luas. Pada 2019, ia merebut podium perdananya di Moto2 dengan finis kedua di Termas de Rio Hondo sekaligus mencetak fastest lap. Di Assen, Gardner merebut pole pertamanya.
Pada 2020, Gardner merebut pole di Austria dan di Styria kembali naik podium. Kecelakaan saat warm-up di Misano – saat ia seharusnya start dari pole – membuat tangan kirinya retak sehingga tidak jadi start di San Marino dan Emilia Romagna.
Kembali ke trek di Catalunya, Gardner hanya finis di P16. Tetapi, ia kemudian berhasil naik podium dengan finis kedua di Prancis, P3 di Europa (Ricardo Tormo, Valencia), hingga merebut kemenangan pertamanya di Kejuaraan Dunia Moto2 dengan naik podium utama di Portugal, balapan terakhir.
Performa pada musim 2020 membawanya bergabung ke tim langganan kelas ringan dan menengah, Ajo Motorsport, untuk Moto2 2021. Dukungan dari Red Bull dan KTM membuat Gardner semakin menggila karena memiliki motor yang kompetitif.
Dimulai dengan finis podium pada empat dari lima GP awal, Gardner kemudian merebut tiga kemenangan beruntun masing-masing di Italia, Catalunya, dan Jerman. Ia lalu menang lagi di Inggris dan Algarve.
Karena hanya sekali tidak menuai poin dan selalu finis tidak lebih buruk dari P7, tidak heran bila menjelang balapan terakhir Remy Gardner unggul hingga 23 poin atas rival terberat sekaligus rekan setimnya, Raul Fernandez.
Hanya butuh finis P13 pada balapan terakhir, GP Valencia, Minggu (14/11/2021), Remy Gardner akhirnya berhasil mengunci gelar kendati hanya finis di P10 pada balapan yang dimenangi Raul Fernandez tersebut.
Bila melihat karier balapnya, Remy Gardner terihat tidak terlalu cemerlang. Misalnya, ia tidak pernah menjadi juara ajang seperti FIM CEV – Moto3 maupun Moto2 – maupun kejuaraan kelas lokal di Spanyol.
Remy Gardner juga tidak pernah naik podium di Kejuaraan Dunia Moto3. Ketika sudah di Kejuaraan Dunia Moto2 pun, ia harus menunggu hingga musim keempat untuk podium perdana serta tahun kelima untuk merebut kemenangan pertamanya.
Namun, Remy Gardner tipe pembalap yang mampu memaksimalkan kesempatan yang ada. Turun bersama tim sekuat Red Bull KTM Ajo benar-benar dimanfaatkannya secara optimal dengan tampil sangat konsisten sepanjang musim.
Keberhasilan Remy Gardner menjadi juara dunia Moto2 2021 menjadikannya pembalap Australia keenam yang mampu mempersembahkan gelar ke-12 di Kejuaraan Dunia Balap Motor.
Sebelumnya, Australia memiliki juara dunia balap motor lewat Keith Campbell (350cc 1957), Tom Phillis (125cc 1961), Kel Carruthers (250cc 1969), Wayne Gardner (500cc 1987), Mick Doohan (500cc 1994-1998), dan Casey Stoner (MotoGP 2007, 2011).
Wayne dan Remy Gardner kini juga menyamai torehan Kenny Roberts dan Kenny Roberts Jr sebagai ayah dan anak yang berhasil menjadi juara dunia balap motor.