Setelah 26 tahun, Valentino Rossi akan mengakhiri karier balapnya di Kejuaraan Dunia Balap Motor di MotoGP Valencia. Ia pun mengungkapkan keinginannya.
Menjelang sesi jumpa pers MotoGP Valencia berlangsung, Kamis (11/11/2021) sore, seluruh perhatian tertuju kepada Valentino Rossi (Petronas Yamaha SRT). Maklum, inilah balapan terakhir sang legenda setelah sejak 1996 turun di kejuaraan dunia.
Sepanjang 26 musim di Kejuaraan Dunia Balap Motor – sejak kelas terkecil, 125cc (kini Moto3) hingga MotoGP) – hingga sebelum MotoGP Valencia, Rossi mengoleksi 115 kemenangan (89 di antaranya di MotoGP/500cc), 235 podium (199), dan 65 pole position (55).
Dari torehan impresif tersebut, Rossi berhasil mengoleksi sembilan gelar juara dunia, yakni 125cc 1997, 250cc (kini Moto2) 1999, 500cc 2001, serta MotoGP 2002, 2003, 2004, 2005, 2008, dan 2009.
Sebelum jumpa pers, Rossi pun berpose bersama seluruh pembalap MotoGP. Pesan-pesan penggemar Rossi dari seluruh dunia pun diputarkan melalui layar lebar, sebelum Rossi berbicara.
“Menurut saya, MotoGP adalah ajang balap terbesar di dunia. Sungguh menyenangkan bisa menyaksikan para pembalap terbaik dunia bertarung selama 45 menit untuk menjadi yang terbaik,” ujar Rossi, mengawali sambutannya.
Pembalap asal Italia, 42 tahun, itu pun mengaku beruntung memiliki level DNA untuk turun di MotoGP. Saat masih kanak-kanak, Rossi mengaku sangat menikmati balapan dan mengendara motor.
Karena itulah Rossi menyebut sangat menikmati persaingan dengan para pembalap lain dengan segala aspeknya, termasuk terkait teknis motor. Ia juga senang bekerja sama dengan mekanik dan teknisi untuk meningkatkan performa motor.
Sepanjang kariernya di Kejuaraan Dunia Balap Motor, Rossi tercatat pernah memakai sejumlah merek berbeda. Ia menjadi juara dunia kelas 125cc di atas Aprilia RS125 dan 250cc dengan Aprilia RS250.
Saat turun di kelas 500cc, Rossi menjadi juara dunia terakhir kategori tersebut pada 2001 dengan Honda NSR500. Rossi juga menjadi pembalap pertama yang merebut gelar perdana MotoGP pada 2002 dan berlanjut pada 2003 di atas Honda RC211V.
Setelah perpindahan mengejutkan ke Yamaha pada 2004, Rossi melanjutkan dominasinya di atas Yamaha YZR-M1 dua musim beruntun.
Setelah disalip Nicky Hayden pada 2006 dan Casey Stoner pada 2007 pada perbutan gelar juara dunia MotoGP, Rossi kembali menggila di atas Yamaha YZR-M1 pada 2008 dan 2009.
Seusai terpuruk bersama Ducati pada 2011 dan 2012, Rossi kembali ke Yamaha dan sempat tiga kali menjadi runner-up pada 2014, 2015, dan 2016. Hingga membela tim satelit pada musim terakhirnya di MotoGP, Rossi tetap mengendarai M1.
“Saya pernah meminta Alberto Puig (Manajer Tim Repsol Honda) untuk memberikan motor 500cc Honda (Honda NSR500), juga karena seharusnya motor itu bisa saya miliki,” ucap Rossi.
“Saya memiliki ruangan cukup di rumah. Namun karena satu atau lain hal, motor itu tidak pernah tiba. Saya berharap Honda mengubah pandangannya dan mau memberikannya kepada saya. Saya menjamin akan merawat motor tersebut dan meletakkannya di suhu yang ideal.”
Rossi pun mengungkapkan bila di rumahnya ia memiliki hampir seluruh motor yang mengantarnya menjadi juara dunia.
“Kecuali Honda. Saya memiliki beberapa Aprilia dan Yamaha di rumah. Yamaha YZR-M1 versi 2004 ada di dekat kamar mandi. Jadi, setiap bangun pagi, saya pasti akan melihatnya,” ucap Rossi sambil tertawa.
“Tetapi, jika bisa memiliki semua motor tersebut, tentu akan terasa lebih spesial. Motor-motor itu akan menjadi kenangan saya selama lebih dari 10 tahun turun di Kejuaraan Dunia Balap Motor.”