Aleix Espargaro meyakini dirinya masih punya banyak energi serta berada pada tingkat motivasi mental dan fisik yang baik untuk terus balapan di MotoGP selama dua atau tiga tahun ke depan.
Akhir pekan ini Aleix Espargaro akan menutup musim kelimanya bersama Aprilia Racing, di mana ia telah menjadi jiwa dan pemimpin proyek tersebut. Apalagi tahun ini Spaniard meraih hasil terbaiknya, dengan podium ketiga di Silverstone dan posisi keempat di Aragon.
Selepas itu, dalam empat Grand Prix berikutnya, Aprilia mengalami kemunduran dan Espargaro tidak bisa menyelesaikan balapan GP Amerika Serikat dan GP Algarve, akhir pekan lalu.
Di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencaia, pada akhir pekan saat MotoGP harus berpisah dengan salah satu orang terpenting sekaligus ikon kejuaraan, Valentino Rossi, yang akan menjalani balapan terakhirnya, Espargaro juga berbicara tentang masa depannya.
“Saya pikir secara mental dan fisik saya termotivasi untuk (balapan) dua atau tiga tahun lagi. Saya harus memutuskan apakah akan melanjutkan hingga 2023 atau 2024,” kata Aleix Espargaro mengungkapkan.
“Saya belum berbicara dengan Aprilia tentang hal ini, namun kami akan memiliki waktu selama musim dingin untuk melihat apakah mereka ingin terus mengandalkan saya atau lebih memilih pembalap muda.”
Salah satu syarat yang diberikan Espargaro adalah pabrikan Noale dapat terus membuat progres serta meningkatkan motor. “Kita akan lihat bagaimana musim dingin berjalan, bagaimana beberapa balapan awal 2022 berjalan,” ujarnya.
“Kemudian kita akan melihat bagaimana perkembangannya untuk melihat apakah saya ingin melanjutkan balapan (atau tidak),” pembalap 32 tahun, yang juga merupakan kakak dari rider Repsol Honda Pol Espargaro itu menambahkan.
Bukan cuma Rossi, sosok lain yang juga meninggalkan paddock MotoGP pada akhir musim ini adalah pembalap Tech3 KTM Danilo Petrucci. Pria Italia tersebut bakal melanjutkan kariernya di ajang Reli Dakar.
“Saya mengucapkan selamat kepada Danilo (Petrucci), karena menghadapi Dakar adalah tantangan yang menunjukkan betapa beraninya dia dan semua tahu ajang enduro merupakan gairahnya,” ucap Espargaro.
Sedikit demi sedikit, kedatangan Maverick Vinales seharusnya meningkatkan level daya saing Aprilia dan di dalam box, antarpara pembalap. “Tujuan saya adalah mengalahkan Maverick di setiap sesi sampai saya pensiun,” Espargaro menuturkan.
“Tetapi di saat yang sama saya akan bekerja dengannya untuk mengembangkan Aprilia. Motortnya tidak jauh dari yang terbaik. Kami hanya perlu bekerja di beberapa area untuk bisa kompetitif di level tertinggi.”
Akhirnya, Espargaro memberikan komentarnya tentang perpisahan Valentino Rossi dengan MotoGP. Sang rider mengakui bahwa ketidakhadiran The Doctor jelas akan sangat terasa ketika MotoGP 2022 dimulai.
“Mustahil perpisahan Valentino tak akan meninggalkan kekosongan. Sekarang mungkin ada Pedro Acosta, yang mungkin saja akan memenangi 14 gelar. Namun tidak ada yang bisa menyamai apa yang telah dilakukan Vale.
“Bahkan, ketika dia sudah tidak ada di sini (untuk balapan), saya percaya tribune tetap akan berwarna kuning (warna yang telah menjadi ciri khas Rossi) sepenuhnya,” Aleix Espargaro menyimpulkan.