Pembalap Red Bull KTM Ajo, Raul Fernandez, hanya ingin menang dalam Moto2 Valencia meski sadar secara matematis, kans juara kian tipis.
Perseteruan Fernandez dan Remy Gardner, yang terpisah 23 poin, segera berakhir. Pembalap Spanyol itu masih bisa juara kalau menang di Sirkuit Ricardo Tormo, Minggu (14/11/2021), sedangkan lawannya finis tak lebih baik dari P14.
Dalam kondisi ini, hanya keajaiban yang bisa membawanya ke tampuk juara. Fernandez melihat setitik harapan kalau bisa membebaskan dirinya dari ambisi.
“Ada 0,001 persen (peluang) di sana. Pada Senin, saya melakukan sedikit reset. Saya sangat marah,” ujarnya, dilansir AS.
“Saya tidak kalah dalam kejuaraan di Portugal. Saya kehilangan banyak di Misano. Di Portugal, masih ada sedikit harapan untuk membuatnya lebih menguntungkan di Valencia. Tapi, kami kehilangan banyak poin.
“Sekarang, saya tidak memikirkan kejuaraan. Saya berasumsi tidak bisa berbuat apa-apa. Saya akan keluar untuk menang, mencoba, jika sesuatu terjadi, biarkan terjadi. Saya fokus pada urusan saya dan akan mencoba menang.”
Fernandez sebenarnya punya peluang besar merebut posisi puncak klasemen dari Gardner pada Moto2 Emilia Romagna. Ketika itu, ia start dari P9 dan pembalap Australia itu lima grid di belakangnya.
Ketika rookie Moto2 itu sedang menikmati posisi depan, tiba-tiba ia mengalami crash mengerikan yang membuat motornya hancur. Beruntung kondisinya baik tanpa cedera.
Di saat yang sama, Gardner mendapat long lap penalty dan harus puas memasuki garis finis urutan ketujuh.
Dengan selisih sembilan poin saat itu, seandainya bisa mengunci podium puncak, bukan tak mungkin Fernandez menyandang status juara.
Pekan lalu di Moto2 Algarve, ia berhasil menebus kekecewaan dengan podium kedua. Namun, Gardner juga bangkit sehingga keluar sebagai pemenang.
Selain dari kecelakaan yang menggagalkan semua rencana, pembalap 20 tahun itu mengaku ada faktor lain yang membuatnya kurang nyaman menjalani musim ini.
“Ada beberapa hal yang membuat saya tidak terlalu menikmati musim ini. Untuk alasan X, kadang ada momen di mana terasa sangat keras dan kami tidak punya dukungan dari belakang untuk menolong kami,” ucap pembalap yang akan promosi ke MotoGP 2022 itu.
“Ada hal-hal di mana seandainya mereka memberi lebih banyak dukungan kepada tim sepanjang musim, saya kira kami bisa melakukan lebih baik lagi atau lebih menikmati lagi.
“Lebih baik saya pikir itu akan sulit, tapi jika kami punya tangan yang akan memeluk kami, saya kira kami bisa menuntaskan dengan sedikit lebih baik.”