Iker Lecuona dan Xavi Vierge memberikan pandangan setelah resmi menjadi pembalap tim pabrikan Honda di World Superbike (WSBK) mulai 2022.
Salah satu kabar krusial soal komposisi pembalap untuk WSBK 2022 adalah pengumuman komposisi pembalap baru Team HRC (Honda Racing Corporation).
Mereka menarik Iker Lecuona yang kini membela Tech3 KTM Factory Racing di MotoGP serta Xavi Vierge, veteran kelas Moto2 dari Tim Petronas Sprinta Racing, untuk menggantikan Alvaro Bautista yang pindah ke Ducati dan Leon Haslam yang tidak diperpanjang kontraknya.
Bergabungnya Lecuona dan Vierge ke WSBK kian menambah panjang mantan pembalap Grand Prix (Kejuaraan Dunia Balap Motor) yang pindah ke ajang balap berbasis motor produksi massal tersebut.
Menjelang digelarnya GP Algarve, akhir pekan lalu, kepada laman resmi WorldSBK.com, Lecuona dan Vierge melontarkan pandangannya terkait keputusan pindah ke WSBK.
Lecuona terbilang masih sangat muda, 21 tahun. Pembalap aal Spanyol tersebut saat ini menjalani musim penuh keduanya di MotoGP dengan hasil finis terbaik P6 di GP Austria 2021.
Sebelum debut MotoGP pada balapan terakhir musim 2019, Lecuona tercatat empat musim turun di Moto2 sejak 2016. Torehan terbaiknya adalah dua podium dengan raihan tertinggi posisi kedua Moto2 Valencia 2018.
Untuk saat ini, Lecuona mengaku belum terlalu memikirkan soal tahun depan karena masih fokus di MotoGP. Masih ada satu balapan tersisa dan terakhir baginya di MotoGP. Balapan di Valencia, Spanyol, akhir pekan (12-14/11/2021) nanti sangat penting karena berlangsung di rumahnya sendiri.
“Untuk tahun depan, saya masih perlu mencoba motor. Mencoba segalanya seperti ban karena ini akan menjadi motor yang benar-benar baru bagi saya. Dari situ baru saya bisa katakan apakah bisa bersaing untuk merebut gelar atau tidak,” ucap Lecuona.
“Saya ingin bisa menikmati semuanya (di atas motor dan persaingan di WSBK), bekerja keras, dan mungkin setelah race pertama saya baru bisa katakan sesuatu.”
Hal sedikit berbeda dilontarkan Vierge, yang juga kompatriot Lecuona, yang langsung ke WSBK dari Moto2. Pembalap 24 tahun itu sudah turun di Moto2 sejak 2015 dengan hasil terbaik empat kali finis podium dalam 108 balapan hingga GP Algarve lalu.
Vierge menyebut, bergabung ke Team HRC dari Moto2 langsung ke WSBK akan menjadi tantangan yang sangat besar. Tetapi di sisi lain, bekerja sama dengan Team HRC juga menjadi impiannya sejak lama.
“Saya sudah lama memimpikan bisa menjadi bagian dari Honda. Karena itu, saya sudah tidak sabar untuk mulai bekerja dengan mereka. Ini akan menjadi tantangan besar,” ucapnya.
“Perbedaannya (WSBK dengan Moto2) jelas sangat banyak, mungkin segalanya. Dimulai dengan power motor, (WSBK) praktis dua kali lebih besar. Juga berat, ban, dan lain-lain. Semua akan baru bagi saya. Tetapi saya sudah benar-benar menantikannya.
“Tim juga luar biasa. Saya mengenal sebagian besar anggota tim yang sudah bekerja di sana,” tutur Vierge.
Saat disinggung soal bekerja sama dengan Iker Lecuona di Team HRC, Xavi Vierge mengaku sudah mengenalnya. Menurutnya, Lecuona pria baik dan pembalap yang benar-benar cepat.
“Ia lebih berpengalaman daripada saya dengan motor besar. Saya kira ia bisa sedikit membantu nanti. Saya juga bisa belajar banyak darinya, terutama dengan sistem elektronik dan bagaimana mengendarai motor besar. Saya akan berusaha mencoba secepat dia.”