Francesco Bagnaia sukses menebus kekecewaannya di Misano dalam GP Algarve. Di Portimao, ia tidak hanya menang dan mengamankan posisi runner-up, namun memberikan gelar konstruktor untuk Ducati.
Pembalap Ducati Lenovo Team Francesco “Pecco” Bagnaia tampil dominan sepanjang akhir pekan Grand Prix (GP) Algarve. Puncaknya, pemuda Italia itu sukses mengklaim kemenangan, Minggu (7/11/2021).
Capaian ini tidak hanya berujung podium utama ketiganya di MotoGP 2021, melainkan juga mengantar Pecco keluar sebagai runner-up kejuaraan dan membantu memastikan titel konstruktor jadi milik Ducati.
Tetapi yang paling penting adalah membuat Bagnaia optimistis bahwa dirinya telah membangun fondasi sangat kuat untuk bertarung mengejar gelar pada MotoGP musim depan.
Rider 24 tahun tersebut tak bisa meminta lebih dari yang dilalui dalam akhir pekan di Portimao. Putaran ke-17 MotoGP 2021, GP Algarve, menghadirkan momen sempurna, yang dibutuhkannya untuk menebus kekecewaan besar dua pekan lalu di Misano.
Ketika itu, dalam GP Emilia Romagna, Pecco mengalami kecelakaan saat balapan menyisakan lima lap, di mana dirinya tengah nyaman memimpin. Alhasil peluang untuk merebut gelar dari Quartararo pun sirna.
Hari Minggu di Portimao juga ada perasaan campur aduk karena race dihentikan oleh Red Flag menyusul kecelakaan yang melibatkan Miguel Oliveira dan Iker Lecuona. Kedua rider KTM itu baik-baik saja, jadi selebrasi Pecco bersama Ducati bisa digelar.
“Saya sangat senang. Pertama, saya lega Red Flag tidak dikibarkan untuk sesuatu yang serius. Sebelum merayakan kesuksesan dengan tim, sebenarnya saya menunggu untuk memahami semuanya baik-baik saja,” kata Pecco kepada Sky Sport MotoGP.
“Tetapi, bagaimanapun, ini kemenangan bagus. Akhir pekan yang luar biasa, saya menikmati setiap sesi karena saya merasa hebat dengan motornya. Jadi saya benar-benar senang.”
Francesco Bagnaia mengaku bangga dengan caranya merespons kegagalan di Misano, sebab di Portimao dirinya selalu merasa tampil kuat di setiap sesi. Ia hanya gagal memuncaki time sheet pada FP1 dan FP2.
“Saya pikir ini akhir pekan terkuat saya sepanjang tahun (2021). Di Misano saya merasa hebat, tetapi Quartararo sangat dekat. Di sini semua jadi mudah bagi saya. Semuanya berjalan dengan baik,” ujarnya.
Jika dibandingkan dengan balapan pertama di Portimao (GP Portugal) pada April lalu, Pecco juga berhasil menemukan kunci dalam hal teknis yang membuat Desmosedici GP21 miliknya bisa melesat bagai roket.
“Kami memulai dengan set-up yang sama seperti di Misano pada salah satu dari dua motor dan satunya lagi dengan setelan serupa pada balapan April lalu di sini,” ujar Bagnaia mengungkapkan.
“Saya melakukan satu sesi dengan keduanya. Lalu memutuskan untuk melanjutkan dengan pengaturan dari Portimao (GP Portugal), melakukan sedikit kombinasi pada set-up yang biasa kami gunakan. Itulah (kunci) yang memungkinkan kami membuat langkah maju dibandingkan enam bulan lalu.”
Menjadi juara dunia MotoGP mungkin bukan waktunya bagi Pecco musim ini, tetapi selama paruh kedua 2021, ia telah menemukan kekuatan mental yang tentu bakal berguna untuk mencoba lagi pada 2022.
“Saya menemukan kesadaran bahwa saya sangat kuat. Setelah dua musim yang sulit seperti dua musim pertama saya di MotoGP, itu tidak mudah, tetapi saya berhasil. Ini sesuatu yang memberi saya begitu banyak motivasi dan banyak membantu, juga untuk memikirkan tahun depan,” kata Pecco.
Selain itu, Ducati juga telah mengambil langkah ke arah yang tepat, yang memungkinkannya menggeber Desmosedici dengan sangat nyaman. Ia benar-benar mampu memaksimalkan potensi motor. Ini jelas menjadi modal penting memulai MotoPG 2022.
“Kami telah melakukan pekerjaan hebat karena kami banyak mengadaptasi motor dengan kebutuhan saya. Tahun ini Ducati membuka pikirannya dan kami bekerja memaksimalkan kekuatan kami,” ucapnya.
“Yang pasti, saya telah mengadaptasi banyak pengereman untuk motor ini dibandingkan dengan apa yang saya lakukan selama di Moto2. Sekarang saya bisa sangat tajam.
“Kini masuk tikungan dan melaju dengan gaya balap saya, kami menemukan kombinasi yang bagus. Kami harus terus seperti ini sebab kami bisa punya landasan yang baik untuk musim depan,” kata Pecco.