Carl Fogarty Sebut World Superbike Tak Pernah Membosankan

Carl Fogarty sudah lama gantung helm dari World Superbike. Namun, ia masih tetap mencintai dan mengamati ajang balap yang membesarkan namanya itu.

Balapan WSBK di Phillip Island pada 2000 menjadi akhir karier cemerlang Carl Fogarty di WSBK. Pada Race 2, Fogarty yang saat itu membela tim pabrikan Ducati Infostrada mengalami kecelakaan mengerikan.

Ducati 996 geberan pria asal Inggris yang kini berusia 56 tahun itu menyengol Ducati 996 RS200 andalan Robert Ulm (Gerin WSBK) hingga terjatuh dengan sangat keras. Fogarty yang saat itu tengah berupaya mempertahankan gelar, mengalami cedera serius.

Ia mengalami retak pada tulang di beberapa lokasi. Fogarty pun menderita cedera bahu berlarut-larut hingga akhirnya memutuskan mundur dalam usia terbilang muda, 35 tahun.

Dengan empat gelar juara dunia (1994, 1995, 1998, 1999), 109 podium dari 220 race, serta 59 kemenangan, Fogarty menjadi pembalap tersukses di WSBK setelah Jonathan Rea (Kawasaki Racing Team WorldSBK).

‘Setiap tahun WSBK selalu menyuguhkan banyak race fantastis, dengan para pemenang berbeda serta jaraj antarpembalap di trek yang sangat dekat. Karena tingginya tensi, WSBK menjadi menarik untuk disaksikan karena tak pernah membosankan,” ucap Fogarty seperti dikutip Speedweek.com.

Meskipun sudah 21 tahun tidak pernah lagi turun di WSBK, Fogarty percaya konsep yang dipakai WSBK saat ini sudah tepat. Menurut Fogarty, seri WSBK tidak banyak mengalami perubahan dalam waktu cukup panjang.

“Makin banyaknya pabrikan yang turun serta sederet pembalap bagus yang terlibat, membuat WSBK kini jauh lebih kompetitif.

“Sebagian besar musim WSBK berlangsung bagus, kecuali pada 2004 sampai 2005,” kata Fogarty menggambarkan perbandingan.

“Sejumlah pabrikan juga memproduksi motor-motor  WSBK ini untuk jalan raya. Jadi, penggemar bisa membelinya dan merasakan sensasi seperti pembalap saat mengendarainya.”

Carl Fogarty memang sudah tidak lagi turun di ajang balap kompetitif. Tetapi, ia jga terbilang sering mengunjungi sejumlah sirkuit untuk fun race atau acara lain (foto utama: Laguna Seca, Amerika Serikat, 2019).

Salah satu contoh pernyataan Carl Fogarty yang menyebut WSBK tidak membosankan bisa terlihat tahun ini. Jonathan Rea memang sudah enam kali merebut gelar juara dunia (2015-2020). Tetapi, ia tidak selalu mendominasi musim, atau balapan sekalipun.

Tahun ini, ia terancam tidak bisa mempertahankan gelar karena performa Toprak Razgatlioglu (Pata Yamaha with Brixx WorldSBK) yang terus menanjak.

Balapan di setiap putaran WSBK yang berjumlah tiga (race) juga sulit ditebak. Bukan hanya musim ini, tetapi juga tahun-tahun sebelumnya.

 

 

  

 

 

 

Related posts