Chaz Davies akan memaksimalkan kesempatan terakhir di Lombok, Indonesia, untuk mengejar podium ke-100 World Superbike (WSBK).
Chaz Davies (GoEleven – Ducati) sudah mengumumkan bakal mundur dari Kejuaraan Dunia Superbike pada akhir musim 2021 nanti. Karena itulah putaran terakhir di Lombok, Indonesia, 20-21 November mendatang akan menjadi balapan terakhir Davies.
Tiga race WSBK yang baru kali pertama digelar di Pertamina Mandalika International Street Circuit tersebut juga akan menjadi kesempatan terakhir Davies mengejar milestone, menjadi pembalap keenam di WSBK yang mampu menorehkan 100 podium atau lebih.
Sejak kali pertama digelar dengan status kejuaraan dunia mulai 1988, hanya ada lima pembalap yang mampu menorehkan 100 podium atau lebih di WSBK.
Karier Davies, 34 tahun, yang mengumumkan pengunduran dirinya dari WSBK pada 23 September lalu, mulai meredup setelah pada musim gugur tahun lalu di Estoril, Portugal.
Saat itu, tim pabrikan yang dibelanya, Aruba.it Racing – Ducati, mengumumkan bila dirinya akan digantikan Michael Ruben Rinaldi – yang sembilan tahun lebih muda – mulai WSBK 2021.
Berkat dukungan sponsor dari Aruba dan Feel Racing, Davies bergabung ke GoEleven – tim yang sebelumnya dibela Rinaldi – pada akhir November tahun lalu. Ia pun bisa menggeber Ducati Panigale V4 R dengan spesifikasi sama seperti milik tim pabrikan.
Kendati begitu, WSBK 2021 sepertinya tidak berjalan sesuai rencana Davies. Hingga menjelang satu putaran terakhir Davies baru mengoleksi satu podium saat finis kedua Race 2 WSBK Estoril, Portugal, akhir Mei lalu.
Karena hanya lima kali finis di lima besar, Davies kini berada di peringkat ke-13 klasemen WSBK dengan 131 poin. Kecelakaan di Barcelona yang mengakibatkan patah dua tilang rusuk dan memar membuat Davies terpaksa absen enam race di Jerez dan Portimao.
Setelah turun di kelas 125cc, 250cc, dan MotoGP di Kejuaraan Dunia, Davies beralih ke paddock WSBK mulai 2010 dan menjadi juara dunia World Supersport pada 2011.
Setahun berikutnya, Davies promosi ke WSBK bersama Aprilia dan langsung mampu merebut kemenangan. Total, pembalap asal Wales itu mengoleksi empat kali finis tiga besar.
Pada 2013, Davies pindah ke BMW dan mulai menghentak dengan tiga kemenangan dan enam podium. Hanya semusim di pabrikan asal Jerman tersebut, Davies pun pindah ke Ducati.
Bersama Ducati, Davies meraih banyak kesuksesan. Ia tiga kali berhasil menjadi runner-up WSBK (2015, 2017, 2018), dengan 29 kemenangan dan 90 podium dengan berbagai varian Ducati.
Hasil finis kedua di Race 2 WSBK Estoril, akhir Mei lalu menjadi podium ke-99 bagi Davies. Praktis, jika berhasil finis tiga besar di Mandalika nanti, Davies akan bergabung dengan lima pembalap elite yang pernah dan masih ada di WSBK dengan koleksi 100 podium atau lebih.
Posisi pertama ditempati Jonathan Rea (191 podium) yang berturut-turut diikuti Troy Corser (130), Noriyuki Haga (116), Tom Sykes (112), dan Carl Fogarty (109). Dari kelima nama tersebut, tinggal Rea dan Sykes yang masih aktif saat ini.
Chaz Davies sendiri hingga kini masih menjadi pembalap WSBK paling tersukses di MotorLand Aragon, Spanyol. Ia tidak hanya mampu merebut tujuh kemenangan tetapi juga 15 kali berhasil naik podium.