Franco Morbidelli mulai bekerja dengan kepala kru, Patrick Primmer, di MotoGP Algarve, Jumat (5/11/2021). Pembalap anyar Yamaha Factory Racing itu ingin membuka lembaran baru bersamanya mulai musim depan.
Rider Italia tersebut sejatinya masih ingin bekerja sama dengan Ramon Forcada, kepala krunya semasa memperkuat Petronas Yamaha SRT. Ia sudah mengajukan permohonan tapi ditolak.
Mestinya memanfaatkan jalur pabrikan dan satelit, proses perpindahan lebih mudah. Namun, Forcada memutuskan setia pada tim yang musim depan bernama RNF Racing dan menangani Andrea Dovizioso.
Morbidelli tak bisa berbuat apa-apa kecuali membuka lembaran baru. Kemarin, ia dan Primmer, sudah bekerja untuk mengeluarkan kualitas terbaik YZR-M1. Namun, pembalap itu juga masih ditangani Silvano Galbussera hingga akhir musim.
Pada FP1, pembalap 26 tahun tersebut membukukan waktu tercepat kesembilan. Di sesi berikutnya, ia turun tiga tingkat meski best lap lebih cepat, dari 1:40,887 jadi 1 menit 40,225 detik.
Morbidelli mengungkapkan penjajakan dengan Primmer untuk pertama kali. Ia merasa sensasi positif dari pria Australia itu.
“Babak baru dimulai pada 2022. Saya akan bekerja dengan Patrick, tapi saya sudah mulai bekerja dengannya sedikit akhir pekan ini. Sungguh gembira dia bergabung dengan kami,” ujarnya kepada MotoGP.com.
“Dia pembalap hebat, juga teknisi hebat. Jadi saya menantikan memulai lembaran baru dengannya. Sebenarnya, ini babak baru bagi kami berdua. Semoga bisa lebih baik.
“Kualitasnya? Biarkan saya mengenalnya dengan baik. Jika dia ada di sana, artinya dia punya potensi hebat menjadi kepala mekanik jempolan.”
Galbusera, yang pernah menukangi Valentino Rossi, akan kembali ke pekerjaan semula di divisi uji coba. Sebelum itu, ia harus memastikan rencana kerja mereka dieksekusi dengan baik.
Sedangkan, Primmer mempelajari ritme kerja tim dan mendengarkan umpan balik Morbidelli.
“Sungguh menyenangkan bisa bekerja dengan kepala kru baru yang masih muda, itu sebuah tantangan. Pengetahuan tekniknya sangat hebat. Saya yakin ini jadi peluang bagus bagi kami berdua untuk berkembang bersama,” tuturnya.
Runner-up MotoGP 2020 tersebut kadang melihat ke belakang. Ia menyebut kerja sama dengan Forcada sebagai salah satu hal paling indah.
“Waktu ketika kami bekerja sama mungkin merupakan bagian paling indah dalam karier. Sungguh memuaskan bekerja dengan kepala kru sekaliber dia. Sungguh menyenangkan bertemu dengan seseorang seperti Ramon,” ia mengenang.
“Kadang Anda tidak bisa punya segalanya di dunia ini. Kadang relasi mesti berakhir di dunia ini dengan indah.”
Direktur Monster Energy Yamaha, Massimo Meregalli, mengutarakan alasan tidak membiarkan Forcada pindah ke skuad pabrikan.
“Di satu sisi, kami tidak mau melemahkan tim satelit dengan mengambil Forcada, mengingat Ramon adalah sosok berpengalaman dalam tim,” katanya dikutip dari Sky MotoGP.
“Di sisi lain, kami ingin mengembangkan kepala kru baru. Kami yakin dengan kapasitas Patrick. Dia bekerja dengan kami bertahun-tahun, pastinya akan memahami pekerjaannya. Dia akan memberikan kepuasan kepada kami.”