Eksperimen Ban Keras Valentino Rossi Gagal karena Trek Dingin

Valentino Rossi mengakhiri latihan bebas MotoGP Algarve, Jumat (6/11/2021), dengan kekecewaan. Bertengger di posisi kedua dari belakang, ia pun kembali mengambinghitamkan ban.

Pembalap Petronas Yamaha SRT tersebut kembali menemui mimpi buruk di Portimao. Pada kunjungan perdana musim ini, ia crash ketika ingin merebut tiket 10 besar.

Trek tersebut tampaknya kembali sulit ditaklukkan pekan ini. Rossi dan rekan setimnya, Andrea Dovizioso, mengisi posisi paling buncit saat free practice.

The Doctor mengutarakan kalau kondisi ban belakang lagi-lagi bermasalah. Temperatur trek yang dingin membuat ban keras sulit bekerja dengan baik.

“Itu adalah hari yang sulit. Saya harap bisa lebih kompetitif. Saya tidak punya feeling bagus dengan motor dan lebih dari itu, saya tak punya daya cengkeram bagus di belakang. Saya mencoba ban keras sore hari, karena kami mengambil langkah bagus dengan ban itu pada April,” ujarnya.

“Hanya saja, hari ini, masih terlalu dingin sehingga tak bekerja dengan baik. Saya harap cuaca dan kondisi di trek, sedikit licin, membaik dan membantu kami lebih cepat.”

Casey Stoner mengunjungi paddock Portimao. Ia membicarakan tentang Rossi. Pembalap Tavullia tersebut lantas mengenang rivalitas dengan juara dunia MotoGP dua kali.

“Saya senang bertarung dengannya. Sungguh menyenangkan mengingat pertarungan itu karena sangat sulit mengalahkannya. Dia pembalap bertalenta, kami menantang saatu sama lain untuk kemenangan dan gelar,” Rossi menjelaskan.

“Kadang saya menang dan kadang dia menang. Itu selalu bagus, meski saat itu berbeda dengan hari ini. Sekarang, hal kecil cukup untuk memantik kontroversi selama berhari-hari, di mana 10 tahun lalu, semua lebih mudah, tapi dunia berubah.”

Pembalap 42 tahun tersebut menyinggung dokumenter tentang nasib malang pembalap sepeda, Marco Pantani, yang didefinisikan sebagai ‘juara rakyat’.

Rossi merespons, “Saya bertarung dengan media, tapi saya selalu mendapat dukungan publik, orang-orang yang menonton balapan dari bar. Itu adalah sesuatu yang selalu memberi saya kekuatan dan membuat saya berpikir melakukan segala sesuatu dengan baik,” katanya.

“Saya harus lanjut seperti ini, mengikuti insting. Sejarahnya selalu mengesankan saya, karena apa yang mereka lakukan kepadanya adalah sebuah misteri besar. Itu sebuah ketidakadilan, yang membawanya ke akhir sangat buruk, di mana dia tidak pantas mendapatkan itu.

“Saya selalu menonton dokumenter yang membahas tentangnya, meski itu selalu membuat saya marah karena saya sedih.”

Rossi, yang menetapkan target mengulang prestasi 10 besar dari Misano 2, dan kru harus bekerja keras menemukan setelan yang tepat dalam dua latihan bebas hari ini. Sasaran itu sulit dicapai kalau memulai balapan dari posisi akhir.

Related posts