Juara dunia MotoGP 2020 Joan Mir mengatakan dirinya sudah memikirkan persiapan untuk musim depan, meskipun masih ada dua balapan tersisa pada tahun ini.
Perebutan gelar MotoGP 2021 berakhir dalam Grand Prix (GP) Emilia Romagna di Misano, dua pekan lalu, dengan Fabio Quartararo keluar sebagai juara dunia, sementara Joan Mir menyaksikan race dari paddock.
Seperti diketahui, akhir pekan rider Suzuki Ecstar itu selesai lebih cepat akibat mengalami kecelakaan pada tahap awal balapan. Mir menyenggol Danilo Petrucci dan akhirnya jatuh setelah hanya dua lap.
Hasil itu, ditambah posisi kedelapan GP Amerika Serikat sebelumnya, membuat kans mempertahankan gelar kandas. Kini, Joan Mir menempati P3 klasemen. Ia masih bisa mengakhiri musim sebagai runner-up.
Setelah jeda hampir dua minggu, pembalap asal Mallorca, Spanyol tersebut membuat penilaian tentang bagaimana dirinya akan menghadapi lawatan kedua ke Portimao untuk GP Algarve, akhir pekan ini.
Pada kunjungan pertama, April lalu, dalam balapan bertajuk GP Portugal, Mir berhasil finis ketiga, di belakang Quartararo dan Bagnaia. Itu juga menandai raihan podium perdananya dalam MotoGP 2021.
“Saya baik-baik saja, baterai (tenaga) saya sudah terisi dan bersemangat untuk memulai akhir pekan di sirkuit yang saya suka dan di mana motor kami bekerja dengan baik. Jadi, saya tidak sabar memulai dan menyingkirkan duri pada dua balapan sebelumnya,” ujar Mir dalam pra-event, Kamis (4/11/2021).
Bagi Joan Mir, bagaimanapun, musim ini jelas tak berjalan seperti yang diharapkannya. Ia mengungkapkan apa yang benar-benar dirasakannya dengan MotoGP 2021 sekarang tinggal menyisakan dua putaran.
“Sejujurnya, saya menantikan musim ini segera berakhir. Saya ingin finis di tiga besar, kami masih memiliki kesempatan untuk menunjukkan apa yang tidak bisa kami lakukan di Misano. Di sana kami tidak dapat menunjukkan potensi penuh,” kata Mir.
“Saya ingin bisa menyerang dan berjuang untuk posisi runner-up, yang akan memastikan kami berada di urutan ketiga (tim dan konstruktor). Itulah yang harus kami lakukan dan tidak mesti tampil defensif,” imbuhnya soal target yang ingin dicapai.
Setelah menjadi juara dunia pada 2020 dan menjaga peluang mempertahankan gelar hingga beberapa balapan lalu, pemuda 24 tahun tersebut mengharapkan hasil yang lebih baik pada dua race pamungkas.
“Sebenarnya saya tidak berharap harus melakukan hal-hal ini di akhir musim. Jujur, saya tidak akan terlalu peduli apakah saya menyelesaikan musim di posisi kedua, ketiga, atau keempat. Yang saya inginkan adalah bangkit dari perasaan buruk pada beberapa balapan terakhir, terutama di Misano,” ucapnya.
“Dengan begitu banyak kecelakaan, itu adalah bencana. Saya melakukan reset di rumah dan saya pikir berjalan dengan baik. Sekarang, dua balapan lagi dan setelah itu memulai persiapan untuk musim depan,” pemilik nomor #36 tersebut menambahkan.